“Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali,” kata Kapolda.
Baca Juga: Wali Kota Cimahi dan Komisaris RS Kasih Bunda Cimahi Resmi Ditahan KPK
Kapolda menjelaskan bahwa dari sembilan rumah yang dihuni ini, bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja. namun terjalin toleransi yang sangat bagus di lokasi itu.
Awal kejadian menurut Kapolda, pada 09.00 WIB Jumat (27/11), salah satu rumah didatangi sekitar delapan OTK, yang masuk lewat belakang dan mengambil beras kurang lebih 40 kilogram.
“Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apapun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban,” papar Baso.
Baca Juga: Pernyataan Maaf dari Gerindra Kepada Presiden Jokowi Atas Kasus Edhy Prabowo
Kapolda menjelaskan soal rumah yang dibakar setelah melihat sendiri ke tempat kejadian perkara.
“Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam rumah dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang,” katanya.
Baca Juga: Tengah Malam, Tim Gabungan Polda Bali Razia Balapan Liar
Kapolda Sulawesi Tengah itu memastikan pelaku kekerasan yang menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Sigi diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.