INDOBALINEWS - Kejadian pembakaran rumah di Sigi, Sulawesi Tengah membuat sejumlah warga yang bermukim dekat rumah korban, bersembunyi, melarikan diri dan bahkan mengungsi.
Kabar yang beredar atas terbakarnya beberapa rumah di daerah Sigi, Sulawesi Tengah menimbulkan banyak komentar, utamanya soal apa yang dibakar di sana.
Dimana beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa ada gereja yang dibakar di Sigi Sulteng, sehingga hal ini diluruskan oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.
Baca Juga: China Berlakukan Biaya Masuk Tambahan, Atas Anggur Dari Australia Baru-baru Ini
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, menegaskan, tidak ada bangunan gereja yang terbakar atau dibakar dalam kejadian kekerasan di Kabupaten Sigi.
“Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar,” kata Baso didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso, dalam jumpa di Palu, Minggu (29/11) pagi.
Baca Juga: Kapolda Bali : Tetap Tak Ada Ruang Bagi Premanisme dan Narkoba
Lebih lanjut Baso menyatakan bahwa rumah yang dibakar itu adalah sebuah tempat berkumpul untuk pelayanan umat, dan itulah yang dibakar atau ikut terbakar oleh pelaku orang tidak dikenal (OTK).
Selebihnya dijelaskan pula bahwa di lokasi tersebut terdapat puluhan rumah para transmigrasi dan hanya beberapa yang dihuni secara permanen.