Epidemiolog UI: Kelemahan Pemerintah Tidak Pernah Ajak Masyarakat secara Total Perang Lawan Covid-19

- 24 Juli 2021, 09:52 WIB
Ilustrasi Kasus COVID-19
Ilustrasi Kasus COVID-19 /Anna Shvets/Pexels



INDONALINEWS - Kelemahan sistem yang dibangun pemerintah dalam menanggulangi Covoid-19 karena tidak pernah mengajak peran serta masyarakat secara total bahwa ini adalah perang bersama.

“Kita masih melihat bagaimana perilaku penduduk tidak menyadari bahwa ini pakai masker penting. Kelemahannya adalah memang sistem yang dilakukan oleh pemerintah tidak pernah mengajak peran serta masyarakat secara total bahwa ini adalah perang bersama,” tegas Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono dilansir dari Pikiran-rakyat.com, Sabtu 24 Juli 2021.

Disebutkan, sektor hulu seperti pencegahan, pelacakan, isolasi hingga pemberlakuan karantina wilayah lebih utama dilakukan daripada sektor hilir.

Baca Juga: Nora Alexandra Persilakan Netizen Tegur Jerinx Jika Terganggu Pernyataannya

Selain itu ia menilai bahwa sistem kesehatan di Tanah Air belum cukup memadai dan terjangkau bagi seluruh rakyat.

Pandu Riono menyayangkan lemahnya penanganan pandemi Covid-19 di sektor hulu. Jadi selama keran air yang mengalir itu tidak berhasil dikunci, airnya akan deras sekali seperti sekarang.

"Apapun yang kita lakukan itu, tidak akan bisa mengatasinya apalagi dengan adanya varian Delta. Mau rumah sakit tambah ditambah, mau ICU ditambah, apapun itu, kita tetap tumbang,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Libatkan 50 Ribu Tokoh Agama untuk Galakkan 5M bagi Masyarakat

Dalam forum LHKP PP Muhammadiyah Menakar Kebijakan PPKM pada Rabu, 22 Juli 2021, Pandu Riono berharap pemerintah menggenjot strategi hulu. Mengingat, selama beberapa pekan terakhir, jumlah testing mengalami penurunan secara drastis.

“Kemudian bagaimana mengubah perilaku manusia. Investasinya kemudian bagaimana mengajak masyarakat untuk sederhana saja 3 M, wajib pakai masker itu kemanapun mereka pergi kalau beraktivitas. Itu lemah sekali,” sambungnya.

Perilaku penduduk tidak menyadari pentingnya penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.

Baca Juga: Ekonom Senior Christianto Wibisono Berpulang , Jubir Presiden: Teman Berbincang Bagai Buku Ensiklopedia

Sistem yang dilakukan pemerintah dengan tidak mengajak peran serta masyarakat secara total menjadi kelemahan dalam penanganan pandemi.

“Kita masih melihat bagaimana perilaku penduduk tidak menyadari bahwa ini pakai masker penting. Kelemahannya adalah memang sistem yang dilakukan oleh pemerintah tidak pernah mengajak peran serta masyarakat secara total bahwa ini adalah perang bersama,” tegasnya.

Peran serta masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan guna mensukseskan penekanan laju kasus Covid-19 merupakan garda terdepan.

Baca Juga: Pesan Pesawat Jet Tempur Baru Produksi Korea Selatan, Indonesia Rogoh Rp3,4 triliun

“Jadi seharusnya yang kita lakukan adalah masyarakat itu garda terdepan. The community is the frontline for every outbreak response. Itu sudah menjadi rumus yang harus dilakukan, tetapi investasi ke sana ga ada, upaya ke sana ga ada,” tandasnya lagi.

Dikatakan, selain pelacakan, dia mendorong program vaksinasi digenjot sekuat mungkin karena saat ini, upaya di sektor hulu lebih utama dilakukan daripada menggagas berbagai hal yang dianggap berada di awang-awang.

“Karena kita jangan ngomong herd immunity-lah, ga ada gunanya ngomong seperti itu. Cuma retorika yang ga perlu. Kita kebanyakan retorika. Habis PPKM, mau PPKM level one, darurat, itu semuanya retorika,” katanya yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Muhammadiyah.

Baca Juga: Kondisi Drop saat Hari Idul Adha, Ustaz Yusuf Mansur Sampai Menangis Ingin Cicipi Sate

Pelaku utama dalam kebijakan PPKM tidak paham terkait tindakan apa yang harus dilakukan yang menjadi masalah terbesar pemerintah. **** ( Mutia Yuantisya/Pikiran-rakyat.com)

Disclaimer: Artikel ini telah ditayangkan sebelumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul:" Ahli Epidemiologi UI Sebut Herd Immunity Indonesia Hanya Retorika, RI Jadi Episentrum Baru Covid-19?"

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah