Pemberian vaksin booster berdasarkan pada risiko sehingga diutamakan untuk lansia.
Pemberian vaksinasi booster dilakukan di setiap fasilitas kesehatan (faskes), kecuali puskesmas dan KKP, karena digunakan untuk mengejar vaksinasi dosis satu dan dua.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,5 Guncang NTT, Peringatan Dini Tsunami Hingga Sulawesi, NTB dan Maluku
Budi menyebut vaksin booster yang dibiayai APBN diperuntukkan bagi 80 juta lebih orang dengan kebutuhan 90 juta lebih dosis vaksin.
Sedangkan, vaksin booster non-APBN untuk 120 juta lebih orang dengan kebutuhan 130 juta lebih dosis vaksin.
"Untuk vaksin booster yang menjadi beban APBN akan diberikan kepada 83,1 juta orang. Kita butuh 92,4 juta vaksin. Sedangkan vaksin booster yang non-APBN akan diberikan kepada 125,2 juta atau sekitar 139 juta vaksin," ungkapnya.***