Kapan Awal Puasa Ramadan? Kemenag Sebut Ada Potensi Beda Awal Ramadan 1443 H

- 1 April 2022, 13:31 WIB
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib, 1 April 2022
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib, 1 April 2022 /Kemenag

Keempat, hasil rukyat dari daerah yang memungkinkan hilal dirukyat walaupun di luar wilayah Indonesia yang mathla'nya sama dengan Indonesia dapat dijadikan pedoman oleh Menteri Agama RI.

Sebagaimana yang selama ini berjalan, lanjut Adib, Sidang Isbat dihadiri oleh MUI, perwakilan Ormas Islam, DPR, sejumlah duta besar negara sahabat, serta kementerian dan lembaga terkait.

Baca Juga: Resmi, Pemerintah Naikkan PPN Menjadi 11 Persen, Ini Daftar Barang Barang dan Jasa Yang Bebas Kenaikan

Kementerian Agama berperan sebagai fasilitator bagi para ulama, ahli, dan cendekiawan untuk bermusyawarah menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah. Forum ini sekaligus menjadi sarana untuk berdiskusi.

“Sidang Isbat selama ini menjadi sarana bertukar pandangan para ulama, cendekiawan, maupun para ahli terkait penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah. Hasil sidang isbat ini akan segera diinformasikan kepada masyarakat agar bisa dijadikan sebagai pedoman," jelasnya.

Baca Juga: Kenaikan PPN Hingga 11 Persen Disebut Untuk Kurangi Ketimpangan Ekonomi

Terkait perbedaan, Adib mengaku bahwa potensi itu ada saja. Sebelumnya, pernah juga terjadi perbedaan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah. Hal itu bisa terjadi karena adanya perbedaan metode penetapan. Ada yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal, ada yang menggunakan Imkanur Rukyat.

“Jika pun ada beda awal Ramadan, sudah semestinya kita mengedepankan sikap saling menghormati agar tidak mengurangi kekhusyu’an dalam menjalani ibadah puasa,” pesannya. ***

 

Halaman:

Editor: Yulius Ndakadjawal

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah