Longsor di Kabupaten Kotabaru, 6 Orang Meninggal 6 Luka, 5 Masih Hilang

- 29 September 2022, 13:36 WIB
Penampakan lokasi  longsor yang terjadi di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi Senin 26 September 2022.
Penampakan lokasi longsor yang terjadi di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi Senin 26 September 2022. /Dok BNPB

 

INDOBALINEWS - Hingga Kamis 29 September 2022, tim gabungan masih melakukan pencarian korban yang hilang akibat longsor yang terjadi di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

"Relawan masih melakukan pendataan korban maupun kerugian yang mungkin timbul. Pencarian korban yang hilang juga masih berlangsung," demikian laporan yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Kamis 29 September 2022.

Akibat longsor ini dilaporkan juga 6 orang meninggal dunia. Longsor terjadi pascahujan deras, dan kondisi tanah yang labil menyebabkan galian tambang emas di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sei Durian longsor pada Senin 26 September 2022 pukul 19.00 WIB.

Baca Juga: Siap Edar Vaksin Covid 19 Buatan Dalam Negeri Lagi, Halal

Data yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Kamis 29 September 2022 juga menyebutkan 5 orang masih dalam pencarian.

Sementara 6 orang lainnya dilaporkan luka-luka dan tidak atau belum ada laporan kerugian materil akibat kejadian ini.

Hingga siaran pers ini dikeluarkan tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotabaru, Badan SAR, TNI/Polri, dan relawan masih melakukan pendataan korban maupun kerugian yang mungkin timbul.

Baca Juga: Awak Kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Spey, 20 Persen Perempuan ke Bali Tari Poco-Poco

Pencarian korban yang hilang juga masih berlangsung. Rencananya alat berat akan diturunkan dan dioperasikan mulai Jumat 30 September 2022 untuk mendukung proses pencarian.

Sebagai antisipasi dan mencegah terjadinya bencana susulan, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat dapat melakukan segala upaya yang merujuk pada mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan.

Baca Juga: Momen Pemain Persija Jakarta, Muhammad Ferarri, Catat Debut bersama Timnas Senior

Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan.

Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu. ***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah