1 Oktober 2022 Terjadi Gempa Bumi Magnitudo 6,0 Tapanuli Utara , Seorang Warga Meninggal Dunia

- 1 Oktober 2022, 14:20 WIB
Korban luka dalam gempa Tapanuli Utara yang terjadi Sabtu 1 Oktober 2022.
Korban luka dalam gempa Tapanuli Utara yang terjadi Sabtu 1 Oktober 2022. /Dok BNPB

INDOBALINEWS - Seorang warga meninggal dunia dalam kejadian gempa bumi magnitudo 6.0 yang mengguncang wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu 1 Oktober 2022 pukul 02.28 WIB.

Pusat gempabumi itu berada pada posisi 2.13 LU - 98.89 BT di kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Laporan visual sementara yang diterima Pusat Pengandali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa warga yang mengalami luka di bagian kepala dan sudah mendapatkan perawatan yang intensif.

Baca Juga: Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Gandeng PPATK Analisis Ratusan Rekening Transaksi Judi

Adapun kerusakan maupun keseluruhan korban luka dan lainnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama lintas instansi terkait.

Gempabumi M 6.0 Tapanuli Utara menurut rangkuman data per pukul 06.00 WIB telah diikuti gempa susulan di atas M 5.0 hingga dua kali. Adapun yang pertama gempabumi berkekuatan M 5.1 pada pukul 02.50 WIB pada kedalaman 10 kilometer dan berada di posisi 2.05 LU - 98.99 BT.

Kemudian gempabumi susulan berikutnya terjadi selang 47 menit kemudian atau pukul 03.37 WIB. Gempabumi tersebut berkekuatan M 5.0 pada kedalaman 10 kilometer dan berpusat di 2.03 LU - 98.97 BT.

Baca Juga: Akankah Sidang Ferdy Sambo Bisa Ungkap Fakta Sebenarnya Kematian Brigadir J?

Rentetan gempabumi di atas dirasakan sedang hingga kuat selama 3-5 detik di beberapa wilayah kabupaten mulai dari Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Tapanuli Tengah, Labuhan Batu Utara dan Kota Medan.

Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan Toba melaporkan masyarakat sempat panik dan berhamburan keluar rumah. Sesaat setelah terjadi gempabumi listrik padam.

Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempabumi, maka BNPB mengajak masyarakat agar tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan.

Baca Juga: Ticket to Paradise Tayang di Bioskop, Cerita Cinta Julia Roberts dan George Clooney di Pulau Bali

Peringatan dini gempabumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempabumi.

BNPB juga mengimbau agar masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.

Baca Juga: Bali United Anti Klimaks, 4 Kalah dari 11 Laga Liga 1, Lini Belakang Rapuh

Di samping itu, bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.

Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, perhatikan apabila terjadi gempabumi yang berlangsung lebih dari 30 detik, maka diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terajadinya tsunami. ***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x