Bubuk Sayur Kemasan, Inovasi UMKM Jujukutan Mulai Dipasarkan

- 1 Oktober 2022, 22:29 WIB
Bubuk sayur dalam kemasan produk inovasi UMKM Jejukutan
Bubuk sayur dalam kemasan produk inovasi UMKM Jejukutan /Dok. Kampus UNMAS

 

INDOBALINEWS- Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar dan STIMIK STIKOM Indonesia Denpasar bekerjasama melakukan pendampingan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali, agar mampu berinovasi dan bertahan di masa pandemi yang belum juga berakhir.

Salah satu UMKM yang mendapat giliran pertama adalah UMKM Jujukutan yang beralamat di Jalan Pusaka I, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Tim Pendampingan dari UNMAS dan STIMIK STIKOM untuk UMKM Jejukutan
Tim Pendampingan dari UNMAS dan STIMIK STIKOM untuk UMKM Jejukutan Dok. Kampus UNMAS

Baca Juga: Ajang Pertamina Muda 2021 Dorong Lahirnya 'Start Up' Baru dari Kampus

Dr. Ni Putu Nita Anggraini, S.E.,M.M, sebagai ketua tim pendamping dalam kegiatan pengabdian tersebut mengatakan UMKM Jujukutan selama ini memproduksi sayuran hidroponik dan membuat olahan dari sayur -sayuran dan buah berupa jus sehat.

"Produksi sudah ada, tapi untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan menjaga eksistensi usaha perlu adanya inovasi," kata Nita Anggraini, Sabtu 1 Oktober 2022.

Nita menambahkan, salah satu inovasi produk yang dihasilkan dari pendampingan ini adalah bubuk powder sayur. "Powder sayur menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang tidak suka mengkonsumsi sayur secara langsung, juga mudah dibawa kemana-mana dan awet", jelas Nita yang juga dosen Managemen Fakultas Ekonomi Unmas Denpasar tersebut.

Baca Juga: Dorong Start Up Baru Dari Kampus, 3 Tim Terbaik Menangkan Ajang Pertamina Muda
Ditambahkan Nita, pendampingan yang diberikan secara teknis ada tiga, yakni pendampingan membuat desain kemasan,  pemberian bantuan kemasan botol, desain dan mesin pengering sayur, dan terakhir pemesaran.

"Untuk pemasaran nantinya powder sayur ini akan dijual dari marketplace langsung oleh UMKM Jejukutan itu sendiri, tambah Nita.

Dengan adanya inovasi produk ini diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan UMKM Jejukutan dan kebutuhan masyarakat akan nutrisi dari sayur juga terpenuhi dengan baik.

Salah satu pengelola UMKM Jejukukan, Ketut Agus Ardiana mengaku sangat terbantu dengan program pendampingan ini. Dimana yang sebelumnya hanya bisa menjual secara manual produk berupa sayur hidroponik, kini sudah merambah ke produk lain seperti bubuk sayur yang dipasarkan melalui marketplace.

"Saya merasa sangat terbantu terutama dalam pemasaran. Semoga ini bisa semakin mengembangkan usaha kami," kata Agus.

Tim Pendamping dari dua kampus ini terdiri dari tiga orang dosen, yakni Dr. Ni Putu Nita Anggraini, S.E., M.M, Dr. Ni Wayan Rustiarini, S.E., Ak., M.Si, dan I Ketut Sassu Budhi Satwam, S.Kom., M. Kom

Nita menjelaskan untuk pendanaan pendampingan ini berasal dari Kemendikbudristek, dan pelaksana dari Unmas Denpasar dan STMIK STIKOM Indonesia. ***

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x