Baca Juga: WTN Summit Time: Kekuatan Warga Lokal Bali dan Kerjasama Jadi Contoh Sustainable Tourism untuk Dunia
Aminudin juga menjelaskan pemilihan anak sebagai sasaran awal pengembangan buku bacaan adalah agar seseorang tertarik membaca sejak kecil, sehingga kebiasaan tersebut dapat menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan hingga dewasa.
Selain itu, Kemendikbudristek juga melakukan pelatihan kepada utusan dari berbagai daerah secara nasional dan regional untuk dapat menumbuhkan minat baca di daerahnya masing-masing. Pelatihan tersebut melibatkan banyak pihak seperti ahli, pegiat literasi, Kepala Sekolah, guru, serta mahasiswa yang sedang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Baca Juga: Kaesang dan Misi Safari Politik PSI di Bali: Target 4% Nasional Menuju Pemilu 2024
Senada dengan hal tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Adin Bondar mengatakan pihaknya juga berupaya meningkatkan infrastruktur perpustakaan dengan menghadirkan perpustakaan digital dengan 12 juta koleksi yang dapat diakses oleh masyarakat.
"Kami juga mengembangkan pojok baca, serta perpustakaan keliling di desa-desa untuk dapat memperkuat akses masyarakat dalam ilmu pengetahuan," kata Adin.***
Baca Juga: Kronologi Kakek Cabuli Anak 12 Tahun di Depok Hingga Meninggal Dunia