AS Larang Warganya Berpergian ke Indonesia

- 9 September 2020, 13:52 WIB
Pedoman berpergian dikeluarkan pemerintah dan Kedutaan Besar AS bagi warganya  yang ingin ke Indonesia karena  berada dalam level 4 yang berarti  dilarang berpergian ke Indonesia,  tampil sejak 8 Agustus Lalu
Pedoman berpergian dikeluarkan pemerintah dan Kedutaan Besar AS bagi warganya yang ingin ke Indonesia karena berada dalam level 4 yang berarti dilarang berpergian ke Indonesia, tampil sejak 8 Agustus Lalu //id.usembassy

INDOBALINEWS - Indonesia masuk dalam Level 4, “Do Not Travel” ( jangan berpergian ke Indonesia), dalam Travel Advisory yang diumumkan dalam laman id.usembassy.gov milik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.

Status tersebut, tampak mengacu pada laman Travel.State.Gov milik pemerintah Amerika Serikat, pada bagian travel advisory, bahwa status Indonesia update 6 Agustus 2020, berada pada level 4 dengan catatan “Do Not Travel”.

Seperti yang dikutip indobalinews.com dari situs id.usembassy.gov milik Kedutaan Besar Amerika Serikat , pada 7 Agustus 2020, Departemen Luar Negeri memperbarui panduan Travel Advisory globalnya dengan petunjuk Indonesia tetap di Level 4:  “Jangan Bepergian”. 

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, 8 September 2020

Sementara itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) merilis peringatan (warning level III) kepada masyarakat AS yang mau ke Indonesia karena Covid-19. CDC mengimbau untuk tidak bepergian ke Indonesia kecuali dalam kondisi mendesak.

ilustrasi, sebuah paspor warga negara Amerika Serikat
ilustrasi, sebuah paspor warga negara Amerika Serikat pixabay

Tertulis di laman travel.state.gov, Indonesia-Level 4: Do Not Travel, menghimbau warganya untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Sulawesi Tengah dan Papua, karena kerusuhan sipil. Selain itu, AS memperkirakan teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Indonesia. 

Baca Juga: Jumlah Penumpang di Bandara Bali, Turun 68%

"Teroris dapat menyerang dengan atau tanpa peringatan, dengan target kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar / pusat perbelanjaan, dan restoran," tulisnya.

"Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami atau letusan gunung berapi juga dapat akibatkan terganggunya transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan pelayanan kesehatan," tambahnya. 

Baca Juga: Memasak, Tradisi Unik di Tanjung Benoa saat Galungan dan Kuningan

Beberapa hal yang disarankan bagi warga negara Amerika yang tetap memutuskan berpergian ke Indonesia adalah:

  • Kunjungi halaman web CDC tentang Perjalanan dan COVID-19
  • Pantau media lokal untuk acara-acara penting dan bersiaplah untuk menyesuaikan rencana Anda
  • Lihat Situs web Badan Geologi (Indonesia) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk informasi terbaru dari Pemerintah Indonesia tentang bencana alam terkini
  • Perhatikan saran CDC tentang persiapan menghadapi bencana alam
  • Waspadai keselamatan dan keamanan pribadi Anda setiap saat.
  • Daftarkan diri dalam Program Pendaftaran Pelancong Cerdas (STEP) untuk menerima peringatan dan mempermudah menemukan Anda dalam keadaan darurat
  • Pastikan paspor Anda masih berlaku setidaknya enam bulan setelah masa tinggal yang Anda inginkan
  • Mengikuti laman Facebook dan Twitter yang dikeluarkan pemerintah AS
  • Pelajari laporan keamanan dan kejahatan yang ada di Indonesia
  • Persiapkan rencana perjalanan untuk hal darurat , dengan ikuti daftar periksa pelancong.

Baca Juga: Simak Manfaat Minum Kopi Tiap Hari

Karena alasan penembakan yang terus terjadi di wilayah antara Timika dan Grasberg di Papua, menjadi pertimbangan Kedubes AS untuk peringatan kepada warganya.

"Di Sulawesi Tengah dan Papua, demonstrasi dan konflik yang disertai kekerasan dapat mengakibatkan cedera atau kematian bagi warga AS. Hindari demonstrasi dan keramaian," urai laman tersebut.

Pemerintah AS memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan layanan darurat kepada warga AS di Sulawesi Tengah dan Papua karena pegawai pemerintah AS harus mendapatkan izin khusus sebelum melakukan perjalanan ke daerah tersebut.

 Baca Juga: Tetap Aman dan Nyaman Naik Kereta Api Jarak Jauh Selama Pandemi

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito angkat suara mengenai peringatan tersebut. Menurut dia, dunia memang masih diliputi oleh pandemi Covid-19.

"Jadi nggak ada negara yang bebas dari Covid-19, semua negara pasti mau melindungi rakyatnya," kata Wiku dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/9/2020).

Ia pun mengimbau agar masyarakat RI tidak melakukan perjalanan antar negara lantaran berpotensi "mengimpor" kasus Covid-19.

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, 7 September 2020

"Selama kita bisa menjaga atau membatasi mobilitas penduduk antar negara maka itu adalah cara kita utk mengendalikan kasus dengan baik. Kami mohon pada WNI menjaga daerah masing-masing, mobilitas dibatasi dan betul-betul melaksanakan protokol kesehatan supaya nggak ada kasus penambahan baru. Semua fasilitas terbatas, maka itu satu-satunya cara melindungi negeri," papar Wiku. (***)



Editor: Rudolf

Sumber: id.usembassy.gov


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah