Ramai Eksodus ke Mesir, Utusan Dewan PBB :'Cukup Sudah' untuk Negara yang Menentang Gencatan Senjata di Gaza

- 12 Desember 2023, 10:22 WIB
Asap membumbung tinggi setelah serangan militer Israel di Khan Younis, Gaza selatan, 10 Desember 2023 lalu.*/ Reuters/ Ibraheem Abu Mustafa
Asap membumbung tinggi setelah serangan militer Israel di Khan Younis, Gaza selatan, 10 Desember 2023 lalu.*/ Reuters/ Ibraheem Abu Mustafa /

INDOBALINEWS - Utusan Dewan Keamanan PBB berbicara tentang penderitaan yang tak terbayangkan dan mendesak diakhirinya perang ketika mereka mengunjungi perbatasan Rafah di sisi Mesir pada hari Senin, 11 Desember 2023.

Utusan Tiongkok untuk PBB Zhang Jun menegaskan, 'Cukup Sudah' untuk negara-negara yang menentang gencatan senjata di Gaza.

Para pejabat PBB mengatakan 1,9 juta orang 85%, dari populasi Gaza mengungsi dan menggambarkan kondisi di wilayah selatan tempat mereka terkonsentrasi sangat buruk.

Baca Juga: Warga Palestina Kelaparan Perang Gaza Berkecamuk di Tengah Kekhawatiran Eksodus ke Mesir

Sementara itu, warga Gaza mengatakan orang-orang yang terpaksa mengungsi berulang kali sekarat karena kelaparan dan kedinginan serta pemboman, menggambarkan penjarahan truk bantuan dan harga yang melambung tinggi. Program Pangan Dunia PBB mengatakan setengah dari penduduknya kelaparan.

Pihak Israel mengatakan instruksinya kepada masyarakat untuk pindah adalah salah satu langkah untuk melindungi penduduk.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada hari Senin bahwa Israel tidak berniat untuk tinggal secara permanen di Jalur Gaza dan terbuka untuk mendiskusikan alternatif mengenai siapa yang bertanggungjawab mengenai keselamatan warganya.

“Israel akan mengambil tindakan apa pun untuk menghancurkan Hamas, tapi kami tidak punya niat untuk tinggal secara permanen di Jalur Gaza. Kami hanya menjaga keamanan kami dan keamanan warga kami di sepanjang perbatasan dengan Gaza,” kata Gallant kepada wartawan dilansir Reuters, Selasa, 12 Desember 2023.

Baca Juga: Kampanye Fashion Zara Bernuansa Kejam

Seperti diketahui, Hamas telah memerintah Gaza sejak 2007 dan bersumpah untuk menghancurkan Israel. Israel menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan mencuri bantuan kemanusiaan, namun Hamas membantahnya. Israel telah mencegah sebagian besar bantuan masuk ke Gaza, dengan mengatakan mereka khawatir hal itu hanya akan memicu serangan Hamas.

Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mulai menyaring bantuan yang menuju Gaza di penyeberangan Kerem Shalom, namun tidak membuka penyeberangan itu sendiri, tempat sebagian besar truk memasuki jalur tersebut sebelum perang.

Dua sumber keamanan Mesir mengatakan inspeksi akan dimulai pada hari Selasa berdasarkan sistem baru yang disepakati antara Israel, Mesir dan Amerika Serikat.

Setelah gagalnya gencatan senjata selama seminggu pada 1 Desember 2023, Israel memulai serangan darat di selatan dan sejak itu terus bergerak dari timur ke jantung kota Khan Younis, dengan pesawat tempur menyerang wilayah di barat.

Baca Juga: Menlu Retno: Situasi di Gaza Masih Sangat Berbahaya, 2 Relawan WNI Putuskan Lanjutkan Misi Kemanusiaan

Bentrokan di Gaza Utara

Pada hari Senin, para militan dan penduduk mengatakan para pejuang mencegah tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke barat dan bentrok dengan pasukan Israel di Gaza utara, tempat Israel mengatakan sebagian besar misinya telah selesai.

Israel mengatakan puluhan pejuang Hamas telah menyerah dan mendesak pihak lain untuk bergabung dengan mereka. Sayap bersenjata Hamas mengatakan mereka telah menembakkan roket ke arah Tel Aviv, tempat warga Israel melarikan diri ke tempat perlindungan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 32 warga Palestina tewas di Khan Younis semalam. Hamas mengatakan pejuangnya telah menghantam dua tank Israel dengan roket dan menembakkan mortir ke arah pasukan Israel.

Para militan dan warga mengatakan pertempuran juga sengit di Shejaia, sebelah timur pusat Kota Gaza, distrik Sheikh Radwan di barat laut dan Jabalia lebih jauh ke utara.

Di Gaza tengah, di mana Israel menyuruh orang-orang untuk pindah pada hari Senin menuju tempat perlindungan di daerah Deir al-Balah, para pejabat kesehatan mengatakan rumah sakit Shuhada Al-Aqsa telah menerima 40 orang tewas.

Warga melaporkan baku tembak di dekat jalan pantai dan media Hamas mengatakan para pejuang menggagalkan upaya pasukan angkatan laut Israel untuk melakukan pendaratan pasukan di lepas pantai.

Pemboman Israel berlanjut hingga malam hari pada hari Senin, kata warga dan pejabat kesehatan. Petugas medis mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 15 orang dalam serangan terpisah di jalur Gaza tengah dan selatan.*

Editor: Wildan Heri Kusuma

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah