Anak Muda Berperan Besar Antisipasi Perubahan Iklim, Namun Hanya 50% yang Paham

- 9 Desember 2023, 06:15 WIB
Ilustrasi perubahan iklim.
Ilustrasi perubahan iklim. /Pexels

INDOBALINEWS - Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan bahwa dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28) tahun 2023, para pemimpin harus berkomitmen untuk memastikan anak-anak dan anak muda diedukasi mengenai masalah mengatasi perubahan iklim.

Hal ini dipertimbangkan dalam diskusi, dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang akan membentuk kehidupan mereka selama beberapa dekade mendatang.

Dijelaskannya pengetahuan di kalangan anak muda ditemukan paling rendah di negara-negara berpendapatan menengah ke bawah dan rendah. Sementara  negara-negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti Pakistan (19 persen), Sierra Leone (26 persen), dan Bangladesh (37 persen).

Baca Juga: Perang Gaza: Sudah 17 Ribu Lebih Warga Palestina Tewas, 70% Perempuan dan Anak Anak

Dikatakannya lagi meski sebagian besar anak-anak dan kaum muda pernah mendengar tentang perubahan iklim, hanya separuh dari mereka yang memahaminya, demikian menurut sebuah jajak pendapat oleh UNICEF dan Gallup yang dirilis Kamis 7 Desenber 2023.

Dalam jajak pendapat itu, rata-rata 85 persen anak muda berusia 15-24 tahun di 55 negara mengatakan mereka pernah mendengar tentang perubahan iklim. Namun, hanya 50 persen memilih definisi yang benar.

Para anak muda tersebut diminta untuk memilih antara perubahan musiman cuaca yang terjadi setiap tahun dan fenomena cuaca yang lebih ekstrem serta peningkatan suhu rata-rata dunia akibat aktivitas manusia, untuk mengukur pengetahuan mereka tentang perubahan iklim.

Baca Juga: Cegah Judi Online pada Anak Sebelum Terlambat

Respons "perubahan yang lebih ekstrem" adalah jawaban benar sebagaimana didefinisikan dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x