Arus Balik Lebaran: Hati Hati Konsumsi Minuman Berenergi Saat Mengemudi, Ini Alasannya

- 16 April 2024, 10:09 WIB
Ilustrasi menyetir saat mudik Lebaran 2024.
Ilustrasi menyetir saat mudik Lebaran 2024. /Shira Indobalinews

INDOBALINEWS - Saat berkendara, sopir harus selalu dalam kondisi fit agar tetap bisa berkonsentrasi di jalan. 

Namun kadang rasa kantuk datang tiba tiba tanpa bisa dihindari. Kerap kali pengemudi memilih jalan singkat mengkonsumsi minuman berenergi untuk menghalau kantuk ketimbang istirahat atau tidur sejenak. 

Namun mengkonsumsi minuman berarti saat tubuh lelah harus waspada. 

Baca Juga: Liga Jerman: Wow! Gelar Bundesliga Perdana untuk Bayer Leverkusen usai Bantai Bremen 5-0

Menurut dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp. G.  masyarakat harus memahami kegunaan dan efek dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. 

Ia ak menyarankan pengemudi yang berada dalam kondisi kelelahan meminumnya.

"Minuman ini hanya memberikan efek stimulasi sementara, bukan mengatasi kelelahan, " ujar dr. Raisa dilansir dari Antara Selasa 16 April 2024.

Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2024 dari Jawa ke Bali baru 24 Persen

Selain itu, imbuh dia, mengonsumsi minuman berenergi saat kelelahan merupakan hal berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat seseorang kurang waspada saat mengemudi.

Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung juga disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi minuman berenergi.

Dalam kesempatan itu ia juga mengingatkan mengemudikan kendaraan terutama di tengah kondisi lalu lintas yang padat pada libur Lebaran saat ini tak boleh lebih dari delapan jam.

Baca Juga: Kejuaraan Bulu Tangkis Asia: JojoJuara Kandaskan Andalan Tuan Rumah

"Idealnya Anda berbagi tugas dalam mengemudi. Tentukan lokasi perhentian yang nyaman untuk istirahat," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Raissa yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta itu kemudian menyarankan pengemudi melakukan peregangan ringan setiap dua jam sekali.

Peregangan, imbuh dia bisa dilakukan selama 10-15 menit untuk mencegah kelelahan otot.

Kemudian, setiap empat jam sekali, pengemudi dapat beristirahat terlebih dahulu, semisal di tempat pemberhentian yang tersedia di jalur mudik.

Baca Juga: Akses Jalan Menuju Kawasan Wisata Kintamani Terputus Longsor

"Konsumsi makan ringan dan minuman sehat, renggangkan tubuh, kunjungi toilet, serta cuci muka agar lebih segar," kata dia.

Raissa menyarankan pengemudi harus mendengarkan tubuhnya. Jika tubuh merasa lelah dan mengantuk atau tidak fokus, maka sebaiknya segera istirahat dan jangan memaksakan diri.

"Sebaiknya prioritaskan keselamatan diri dan penumpang lain," tuturnya. ***

 

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah