Marzuki Alie Siap Danai Uang Makan Buat Demo, Demokrat Ikut Terseret Namanya

- 13 Oktober 2020, 09:40 WIB
Marzuki Alie, Rektor Universitas Indo global Mandiri (UIGM) yang juga Mantan Ketua DPR dari partai Demokrat
Marzuki Alie, Rektor Universitas Indo global Mandiri (UIGM) yang juga Mantan Ketua DPR dari partai Demokrat /twitter

INDOBALINEWS - Demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang merebak di banyak kota di Indonesia pada Kamis (8/10) lalu, di beberapa tempat ternyata berujung rusuh dan anarki.

Pihak Kepolisian menangkapi oknum-oknum pendemo yang diketahui melakukan pengrusakan, dan terus mendalami motif dan siapa aktor di balik layar yang menggerakkan demo tersebut.

Namun tidak disangka pengakuan dari Rektor Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Marzuki Alie mengejutkan banyak pihak, karena pernyataannya yang berniat mendanai uang makan para mahasiswanya yang mau ikut demo menolak Omnibus Law.

Baca Juga: 28 Orang Ditahan Oleh Polda Metro Jaya, Dari 54 Tersangka Ricuh Demo Tolak Omnibus Law

"Saya siapkan uang makan, agar tidak ada yang menunggangi. Tapi mereka menolak tidak mau terima uang makan," papar Marzuki yang dituliskan dalam Twitternya@marzukialie_MA pada Senin (12/10).

Sementara isu yang beredar, masyarakat menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Partai Demokratnya yang menjadi penggerak dari semua demo menolak Omnibus Law.

Baca Juga: Delegasi Indonesia ke China Pastikan Vaksin Covid-19 Untuk Indonesia Tersedia November 2020

Marzuki Alie yang ternyata juga mantan Ketua DPR RI dari Partai Demokrat ini, mau tidak mau akan menyeret nama petinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Terlebih saat Fraksi Partai Demokrat menolak keras pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja dalam rapat paripurna dengan sikap meninggalkan (walk out) dari ruang sidang.

Dalam cuitannya di twitter, Marzuki Alie juga menyatakan bahwa dia mempersilahkan para mahasiswa UIGM nya untuk turun ke jalan demo menyampaikan aspirasi menolak Omnibus Law.

Baca Juga: Bekasi Cabut Aturan Jam Malam, Depok Lanjut PSKS hingga 27 Oktober

Mahasiswanya pun diharapkan taat pada hukum dan tidak boleh anarki, dan juga taat pada protokol kesehatan, menggunakan masker dan sanitasi, selain dia juga menawarkan menyiapkan uang makan.

"Mahasiswa itu anak-anak saya karena saya rektor, mereka mau unjuk rasa menyampaikan aspirasi. Sebagai Rektor saya punya tanggung jawab agar mereka itu taat hukum, taat prokes, dan tidak ditunggangi," papar Marzukie Alie.

Baca Juga: Sri Sultan Akan Pidanakan Perusuh Dalam Demo di Yogyakarta

Atas kejadian rusuh saat demo berujung anarki tersebut, Marzuki Alie meminta Mahfud MD dalam cuitannya, agar polisi jangan gebuki mahasiswa yang demo, karena reformasi terjadi berkat  jasa mahasiswa dan mereka tidak membakar juga merusak.

"Tangkap tangan-tangan kotor itu, lindungi anak-anak kita," minta Alie kepada Polri lewat akun @divHumasPolri.(***)

 

 

 

Editor: Rudolf

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah