DPRD Jakarta Kirim Pansus, Belajar Penanganan Banjir ke Wali Kota Surabaya Risma

- 23 Oktober 2020, 15:41 WIB
Rombongan Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta diterima Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, pada Kamis (22/10)
Rombongan Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta diterima Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, pada Kamis (22/10) /humas.surabaya.go.id

INDOBALINEWSDPRD DKI Jakarta mengirimkan Panitia Khusus (Pansus) Banjir nya, ke kota Surabaya untuk  belajar tentang cara menangani banjir di Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima rombongan Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta tersebut di ruang sidang Wali Kota Surabaya Gedung Balai Kota Surabaya, Kamis (22/10/2020).

Risma menjelaskan Surabaya kerap kali banjir di beberapa tempat terlebih saat air pasang. Bahkan, saat awal menjadi Wali Kota Surabaya, sekitar 50 persen wilayah Surabaya banjir. 

“Kota Surabaya berada hanya 5 meter di atas permukaan laut, dan saat ini sudah tinggal 2,08 persen sisa genangan di Surabaya,” kata Wali Kota Risma dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Bantuan 150 Bus Program 'Buy The Service' Untuk Surabaya Dari Kemenhub, Peluang Kerja Untuk Supir

Berbagai hal telah dilakukan Risma untuk menangani banjir tersebut. Ia membangun saluran di berbagai tempat di Surabaya, pembangunan saluran itu tidak hanya dilakukan di tepi jalan, namun juga di perkampungan Surabaya.

“Bahkan, di perkampungan itu juga terus dilakukan pavingisasi supaya ada resapan air,” katanya.

Risma pun membangun box culvert yang luas dan dalam di berbagai lokasi di Surabaya. Di atas box culvert itu dibuat jalan dan beberapa saluran juga dibuat pedestrian, sehingga ada dua fungsi.

Baca Juga: Bhabinkamtibmas dan Satpol PP Laksanakan Razia Masker

Dengan keterbatasan anggaran, dia bersama jajarannya terus melakukan berbagai upaya pencegahan, sehingga saat ini sudah semakin teratasi.

“Yang paling penting, salurannya itu harus di-connect-kan, harus terkoneksi semuanya, kalau tidak pasti akan menjadi masalah, makanya kadang kalau kita kekurangan uang, kita lebih prioritaskan dulu salurannya, supaya tidak meluap, pedestriannya bisa digarap setelahnya kalau ada uang,” kata dia.

Baca Juga: Sinergi PLN-KPK Amankan Aset Negara di Bali

Wali Kota Risma juga menjelaskan pembangunan waduk atau bozem yang saat ini sudah ada sekitar 75 bozem di Surabaya. Juga pentingnya pintu air dan pompa air untuk mengatasi musim hujan, termasuk intensitas pengerukan dan normalisasi sungai yang terus dilakukan di berbagai saluran dan sungai di Surabaya.

Dalam pertemuan itu, Wali Kota Risma juga memberikan saran saran atas permintaan dari  anggota Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta, agar Jakarta bisa mengatasi banjir sebaik Surabaya.

Baca Juga: Wisata Pantai Di Malang Yang Layak Dikunjungi Saat Berkunjung ke Malang!

Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, menjelaskan sebelum ke Surabaya, ia mengaku sudah sempat ke Semarang untuk mengetahui penanganan banjir di sana.

“Kemarin kita sudah ke Semarang. Kita sudah punya ilmu banyak. Penanggulangan banjir dalam 10 tahun dari 80 persen titik genangan kini tinggal 13 persen. Tadi ke tempat Bu Risma lebih luar biasa lagi, 50 persen titik banjir kini tinggal 2,3 persen. Tadi kami belajar banyak dari Kota Surabaya,” kata Zita.

Baca Juga: Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Jabar, Jateng, dan Jatim Hingga Akhir Tahun 2020

Ia juga mengaku kaget melihat kondisi Kota Surabaya yang hijau penuh dengan tanaman. Menurutnya, mulai dari Bandara hingga ke tengah kota tampak hijau.

“Jadi, saya bisa bilang Kota Surabaya bukan hanya berhasil menangani banjir. Kita juga bilang bisa dengan kota green city, kota yang hijau sustainable,” imbuh Zita.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: Humas.surabaya.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah