Liga 1: Bos Barito Putera Hasnuryadi Sulaeman Ungkap Alasan Rawat Klub dengan Pendekatan Religius

- 7 Januari 2024, 10:20 WIB
Skuad Barito Putera musim kompetisi Liga 1 2023/24
Skuad Barito Putera musim kompetisi Liga 1 2023/24 /Liga Indonesia Baru

INDOBALINEWS - Hasyurnadi Sulaemen sebut Barito Putera mencerminkan semangat kedua orang tuanya. Ia juga menyebutkan merawat klub warisan kedua orang tuanya diperlakukan sebagai janji kepada Allah SWT, bahwa jika  diberikan rezeki berlebih akan membentuk klub sepak bola.

Lima tahun terakhir menjadi musim yang kurang bersahabat bagi PS Barito Putera. Sejak musim 2019 mereka susah payah bertahan di Liga 1 Indonesia yang tidak kenal ampun, ditambah dengan pandemi Covid-19 yang membuat klub dan kompetisi tiarap sepanjang musim 2020.

Pada BRI Liga 1 2021/22 lalu tim menghabiskan sepanjang musim di papan bawah dan finis di peringkat ke-15. Hanya mengantongi jumlah poin yang sama dengan peringkat ke-16 Persipura Jayapura (36 poin). Tapi tim beruntung bisa berada di atasnya karena unggul head to head dari Persipura.

Baca Juga: Liga 1: Sambut Laga Tunda Lawan Madura United, Persis Solo Persingkat Waktu Libur Pemain


Tren tidak berubah di BRI Liga 1 2022/23. Barito Puteda berkutat di papan bawah sepanjang musim dan berakhir finis di posisi ke-15.

Meskipun babak belur, namun CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman terus berusaha menjaga tim berjuluk Laskar Antasari tetap eksis.

Kini memasuki tahun 2024 ini dia berkomitmen untuk membawa tim ke arah lebih baik. Baginya Barito Putera bukan hanya sekadar klub, namun juga menjadi amanah yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya.

Baca Juga: Liga 1: Kembali Gelar Latihan Usai Libur, Persik Kediri Siap Lanjutkan Kampanye Tembus 4 Besar Klasemen


“Ya saya dapat amanah dari abah dan mama saya yang sudah secara fisik meninggalkan kami tapi cinta dan semangatnya selalu bersama kami. Oleh karena itu yang memberi semangat kami untuk menjadi anak yang berbakti meneruskan nilai-nilai yang selama ini diberikan pada kami,” kata Hasnuryadi Sulaiman dilansir dari situs resmi Liga Indonesia Baru, Minggu 7 Januari 2024.

Barito Putera didirikan oleh Alm Abdussamad Sulaiman Haji Basirun pada tahun 1988 untuk memenuhi nazar kepada sang pencipta.

“Barito Putera ini dibentuk sebagai janji saya kepada Allah SWT, bahwa jika saya diberikan rezeki berlebih akan membentuk klub sepak bola,” bunyi petikan nazar Alm Abdussamad yang diabadikan di halaman resmi klub.

Baca Juga: Liga 1: Pulih dari Cedera 'Horor', Irfan Jauhari Kembali Gabung Latihan Bersama Persis Solo


Latar belakang tersebut membuat Hasnuryadi Sulaiman berusaha selalu mendekatkan klub dengan nilai-nilai religius. Ia sering mengadakan kegiatan keagamaan dalam agenda-agenda klub.

Seperti kegiatan Tabligh Akbar dan doa bersama. Kegiatan ini untuk bersilaturahmi sekaligus memohon nasehat-nasehat dari para Habaib, Alim ulama dan Guru agama serta para dewan penasehat Barito.

Dia ingin timnya lebih dari sekadar sebagai klub profesional, namun juga klub yang berkarakter dan menginspirasi.

Baca Juga: Liga 1: Persebaya Surabaya Rawan Degradasi, Ini Langkah Penyelamatan yang Disiapkan Paul Munster


“Maka sebab itu setiap ada kegiatan kami selalu berupaya pada alim ulama bersama-sama kami untuk tetap membentuk nilai-nilai karakter moral dan akhlak masyarakat,” ucapnya.

Pada BRI Liga 1 2023/24 ini Barito Putera mengawali musim dengan cukup baik. Di bawah asuhan pelatih Rahmad Darmawan tim berhasil bersaing di posisi empat besar. Namun menuju akhir putaran pertama Laskar Antasari mulai dihadapkan masalah konsistensi.

Tim saat ini tertahan di posisi ke-8 klasemen sementara dan sedang mencari jalur untuk kembali ke papan atas.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Chelsea Siapkan Dana Triliunan demi Lawan Manchester City Angkut Bek Inter Milan

Hasnuryadi Sulaiman mengatakan Barito melewati seluruh tantangan ini dengan bersama-sama sebagai sebuah keluarga.

“Ini adalah keluarga, menang dan kalah adalah sebuah kehendak Allah,” ucapnya.

Selama ini Barito eksis di sepak bola Indonesia karena terkenal dengan kekeluargaan yang kuat. Saat berprestasi maka akan dirayakan bersama, namun saat susah akan ditanggung bersama.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Manchester Menolak Menyerah Incar Adrien Rabiot dari Juventus, Ini Kata Martorelli


Secara prestasi di kompetisi memang masih harus bersabar, namun klub juga mengukir prestasi di bidang lain. Salah satunya adalah terpilihnya tiga pemain muda produk binaan klub ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U20.

Tiga pemain mudanya mendapat panggilan dari timnas, yaitu, Muhammad Iqbal Gwijangge, Alexandro Felix Kamuru dan Aimar Mohama.

Menurutnya, capaian ini sesuai dengan keinginan Almarhum kedua orangtuanya untuk bisa melahirkan pemain berbakat sebanyak-banyaknya untuk Timnas Indonesia.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Juventus Kebut Datangkan Bintang Muda Bernilai 35 Juta Euro Gantikan Paul Pogba


Dia pun merawat klub ini bak sebuah keluarga besar yang memiliki satu visi misi bersama.

“Abah dan mama adalah orangtua kami semua yang ada di tim. Yang lebih muda dari saya saya anggap adik, yang lebih tua saya anggap kakak saya,” ujar Hasnuryadi Sulaiman. ***

Editor: Yulius Ndakadjawal

Sumber: Liga Indonesia Baru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah