Padahal, kata dia, yang membayar hutang bukan para pejabat yang ada sekarang ini, tetapi itu nantinya akan dibayar oleh generasi milenial ini.
"Utang yang dibayar 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun itu, tentu akan diwariskan kepada generasi muda," katanya.
Warisan utang ini, bagi Faisal Basri, tentu akan sangat berat bagi generasi mendatang yang akan menerima akibatnya.
Baca Juga: Mengenang Lisa Rumbewas: Dalam Adat Papua Disebut 'Insorak' Perempuan Gagah Perkasa dan Berani
Dari data Kementerian Keuangan, sebutnya, utang pemerintah sekarang ini per akhir November 2023, sudah mencapai angka Rp8.041,01 triliun, dan tercata sebagai rekor tertinggi.
Sedang buku APBN Kita edisi Desember 2023, katanya, rasio utang tercatat sebesar 38,11 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Rasio utang dengan PDB ini, justru masih di bawah batas maksimal yang diatur UU Keuangan Negara dengan besaran 60 persen terhadap PDB," katanya. ***