Baca Juga: Kapolri Akui Kecintaannya terhadap Alim Ulama Tidak Akan Pernah Pudar
Ketua PP Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) Prof. Andi Asadul Islam mengatakan terdapat beberapa metode dapat menjadi pilihan bagi pria dewasa yang ingin dikhitan, mulai dari konvensional, laser (electric couter) hingga klamp.
Kata dia dulu awalnya sunat dengan cara konvensional yang diawali anestesi, terus dipotong. Dengan pemotongan itu banyak risiko yang bisa dihadapi saat khitan, seperti perdarahan dan infeksi yang cukup tinggi karena adanya luka terbuka.
Andi menjelaskan keputusan penggunaan metode khitan kembali lagi pada pasien. Metode laser menggunakan semacam lempeng besi tipis yang dipanaskan dengan listrik.
“Prinsipnya, sama seperti solder, ketika ujung lempeng menyala proses pemotongan pun dilakukan,” tuturnya dikutip dari Antaranews.
Risiko perdarahan saat khitan, dikatakan Andi, tergantung ukuran penis. Sebab, makin besar ukuran penis, makin besar juga pembuluh darah sehingga risiko perdarahan makin besar.
Metode klamp dilakukan tanpa jahitan dan menggunakan semacam alat penjepit. Jika menggunakan klamp, diameter penis maksimal yang dikhitan, yakni 3,4 cm.***