Perbedaan Sesak Nafas Biasa dengan Sesak Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik

- 16 November 2023, 12:23 WIB
ilustrasi sesak nafas. Ada perbedaan antara sesak nafas biasa dengan PPOK, menurut Prof Tjandra Yoga.
ilustrasi sesak nafas. Ada perbedaan antara sesak nafas biasa dengan PPOK, menurut Prof Tjandra Yoga. /pixabay/Pexels

INDOBALINEWS - Bertepatan dengan Peringatan PPOK Sedunia 15 November, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) mengingatkan masyarakat bahwa penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyebab kematian utama di dunia dan masalah kesehatan paru-paru yang penting.

Peringatan PPOK Sedunia yang mengusung tema "Bretahing is Life - Act Earlier", sambung dia, menunjukkan peran penting bernapas dalam kehidupan, dan PPOK harus dicegah.

Menurut Tjandra, apabila tidak berhasil dicegah, maka PPOK harus didiagnosis segera, serta apabila sudah didiagnosis harus mendapat penanganan yang baik oleh fasilitas pelayanan kesehatan agar kualitas hidup pasien PPOK dapat tetap terjaga sesuai kemampuannya.

Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Sho Yamamoto dan Ze Valente Menghilang dari Daftar Legiun Asing Persebaya Surabaya

"Kalau pasien PPOK tidak ditemukan dan didiagnosis dini maka keterlambatan akan meningkatkan kemungkinan eksaserbasi, meningkatkan komorbiditas dan bahkan lebih menghabiskan biaya penanganan pula," catat dia dilansir dari Antara Kamis 16 November 2023.

Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) juga mengatakan masyarakat bisa mengetahui perbedaan antara sesak napas dan asma gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dengan sesak napas dan asma biasa.

"Bedanya, sesak napas pada asma akan hilang sepenuhnya di luar waktu serangan asma, sementara sesak napas pada PPOK akan masih tetap ada," kata dia dilansir dari Antara.

Baca Juga: Lyodra Ginting Juga Kena Tipu Tiket Palsu Konser Coldplay di Jakarta, Cek Faktanya

Lebih lanjut dikatakannya PPOK ditandai adanya perlambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel dan perlambatan aliran udara ini umumnya bersifat progresif serta berkaitan dengan respons inflamasi yang abnormal terhadap partikel atau gas iritan.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x