INDOBALINEWS - Pemangku kepentingan kesehatan perlu memiliki media sosial yang kuat sehingga berbagai isu atau informasi kesehatan yang menyesatkan yang tersebar di media sosial tidak mudah dipercaya masyarakat.
“Oleh karena itu strategi media sosial yang kuat dalam mengedukasi dan mempromosikan kesehatan menjadi tanggung jawab semua Menteri Kesehatan dunia,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat pembukaan International Arbovirus Summit Indonesia 2024 yang digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura -kura Serangan, Denpasar, Bali senin 22 April 2024.
Pernyataan Menkes tersebut cukup beralasan, setidaknya terjadi pada program pemerintah dalam menurunkan prevalensi kasus DBD dengan menyebarkan nyamuk ber-wolbachia untuk menurunkan replikasi virus dengue di tubuh nyamuk yang sempat mendapat penolakan sejumlah masyarakat termasuk di Bali.
Baca Juga: Piala Asia U-23, Irak Lolos ke Perempat Final Usai Menang atas Arab Saudi 2-1
Namun di Yogyakarta program nyamuk ber-wolbachia berjalan sesuai yng diharapkan dan telah menurunkan prevalensi kasus DBD di Yogyakarta saat kasus DBD di provinsi lain meningkat.
“Jadi, saat sekarang insiden dengue meningkat di banyak kota, hal tersebut tidak terjadi di Yogyakarta. karena Yogyakarta telah mengimplementasikan Wolbachia," ujar Menkes Budi.
Menkes Budi juga mengatakan hal yang sama dilakukan pemerintah Brasil yang kasus DBD cukup tinggi dan berhasil turun dengan program nyamuk ber-wolbachia.