Nyamuk Wolbachia Penekan DBD akan Disebar, Benarkah Berbahaya bagi Manusia? Simak Penjelasannya

- 18 November 2023, 13:03 WIB
Ilustrasi, cek fakta, penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan DBD.
Ilustrasi, cek fakta, penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan DBD. /lksuperboy/Pixabay

3. Sudah dilakukan penelitian sejak 2011
Penelitian tentang Wolbachia telah dilakukan bertahun-tahun. Dilansir dari wordmosquitoprogram, awal penelitian tentang uji coba lapang nyamuk ini sudah dimulai dari tahun 2007 di Australia. Penelitian-penelitian lanjutan juga terus dilakukan sejak saat itu. Program ini sudah dijalankan oleh 14 negara di dunia termasuk Indonesia.

Sedangkan di Indoneisa efektivitas Wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija.

Baca Juga: Nilai Ekonomi Karbon: Pengertian, regulasi, dan akreditasinya Janna Lulu

4. Teruji turunkan DBD
Uji coba yang dilakukan terbukti membuat kasus DBD sebesar 77% dan menurunkan presentasi rawat inapnya sampai 86%. Data ini merupakan hasil studi AWED (Aplikasi Wolbachia untuk Elemininasi Dengue) dan telah direkomendasikan oleh WHO Vector Control Advisory sejak 2021.
“Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani.

Baca Juga: Rayakan 8 Tahun Kolaborasi Ciptakan Dampak Positif, Shopee 12.12 Birthday Sale Dimeriahkan JKT48

Masih banyak fakta terkait Wolbachia yang ada. Sebagai suatu teknologi yang baru, memang wajar menuai banyak pro dan kontra. Berdasarkan informasi yang telah dirangkum diatas, dapat disimpulkan bahwa nyamuk Wolbachia memiliki potensi untuk menekan penyebaran DBD dan tidak membahayakan manusia. Meskipun demikian, masih perlunya sosialisasi kepada masyarakat secara luas untuk memahami program ini.***

 

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah