INDOBALINEWS - Mengoleksi, merawat, dan membaca buku adalah sangat penting, karena beberapa di antaranya berpengaruh besar dalam membentuk batin sebuah bangsa.
“Dalam kasus kita, ada buku-buku yang membentuk batin Indonesia,” ujar Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, dalam acara Obrolan HATI PENA #7, di Jakarta, Minggu, 3 Oktober 2021.
Obrolan yang dikemas dalam bentuk diskusi website seminar dengan mengusung tema Upaya Merawat dan Terus Menerbitkan Buku Bernilai Budaya itu diselenggarakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Resmikan PLBN Sota di Merauke Papua
Diskusi ini menghadirkan narasumber Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM., Direktur Utama PT Balai Pustaka dengan pemandu Swary Utami Dewi dan Elza Peldi Taher.
Denny menjelaskan, Satupena yang dia pimpin memiliki tujuh program unggulan. Salah satunya adalah memilih 100 judul buku, fiksi dan nonfiksi, yang dianggap punya nilai sejarah dan budaya, yang membentuk batin Indonesia.
Denny membayangkan, di antara buku-buku berpengaruh itu, antara lain: Di Bawah Bendera Revolusi karya Bung Karno; Demokrasi Kita karya Mohammad Hatta; Renungan Indonesiakarya Sutan Syahrir; dan Habis Gelap Terbitlah Terangkarya Raden Ajeng Kartini.
Denny mengharapkan, pada waktu peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021, daftar 100 judul buku itu sudah bisa ditetapkan.
Baca Juga: Pelaku UKM Bawa Kopi Indonesia Tembus Pasar AS
Sekarang ini, ada lebih dari 200 judul buku yang diusulkan untuk masuk ke daftar 100 judul tersebut, dan sedang diseleksi oleh tim ahli.
Pada kesempatan itu, Denny memuji Balai Pustaka, yang sudah berusia lebih tua dari Republik Indonesia.
Balai Pustaka juga sudah lama menerbitkan buku-buku yang memperkaya batin anak bangsa. ***