Seniman Melati Suryodarmo Bicara tentang Perlunya Keberlanjutan Kebudayaan dan Daya Kritis

- 25 Juli 2022, 11:53 WIB
Seniman seni rupa pertunjukan Melati Suryodarmo.
Seniman seni rupa pertunjukan Melati Suryodarmo. /Indobalinews/Ema S.

“Saya sangat optimistis dengan masa depan tari di Indonesia. Banyak yang bisa digali dari tradisi yang ada, juga situs cagar budaya untuk memantik gagasan dan inspirasi seperti tema mengalami masa lampau, menumbuhkan masa depan dalam kegiatan kali ini,” tutur melati.

Ia menekankan perlunya proses penciptaan dan arus pemikiran yang biasa diabaikan dan justru membicarakan karya jadinya. Makanya dia menolak jika diajak membuat festival tanpa mengedepankan proses dan diskursus tadi.

Komponen seperti itu ditekankan Melati karena jarang setelah pentas ada dialog atau diskusi dengan kreatornya, mungkin juga bagian-bagian lain yang kini menjadi profesi dalam sebuah pertunjukan. Misalnya, tata kostum, tata panggung, tata rias, tata lampu, tata suara dan disliplin yang menyertainya seperti penulis, kritikus, dan seterusnya.

Pada bagian akhir melati mengungkapkan seni tari yang memiliki kekuatan komunikasi dan representasi dari kondisi masyarakat di sekitarnya, sudah selayaknya banyak pesan yang disampaikan seperti kesetaraan jender, kebebasan berekspresi, menghargai indigenous, tradisi daerah terpencil dan isu-isu yang mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan.

Kendati ia yakin dengan masa depan tari di Indonesia, tetapi hal tersebut harus tetap diiringi dengan menumbuhkan daya kritis para kreator maupun dari khalayak pemirsa.***

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah