TikTok Tolak Tawaran Triller Senilai Rp290 Triliun

- 1 September 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi aplikasi TikTok dan Triller/ Playstore
Ilustrasi aplikasi TikTok dan Triller/ Playstore /

INDOBALINEWS – Triller, aplikasi saingan TikTok dikabarkan sedang berupaya untuk membeli operasi TikTok di Amerika Serikat (AS). Tak main-main, Triller memberikan penawaran yang cukup fantastis yakni 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp290 triliun.

Tidak hanya Triller, Oracle dan kerja sama Microsoft-Walmart sebelumnya juga menjadi kandidat kuat untuk membeli TikTok di AS. Namun sayangnya penawaran itu belum dikabulkan oleh pihak TikTok.

Baca Juga: September 2020, Pengguna Apple Bebas Iklan

Sebagaimana dikutip Indobalinews dari laman The Verge Selasa, 1 September 2020. TikTok masih menganggap tawaran yang diberikan Triller masih masih belum masuk akal dan melontarkan nada mengejek. “Apa itu Triller,” ditulis dalam laman itu.

Triller mengklaim bahwa mereka mengajukan tawaran langsung ke pemilik TikTok, ByteDance, dan bukan ke TikTok itu sendiri. “Melalui Centricus penawaran itu langsung ditujukan kepada Bytedance. TikTok sama sekali tidak terlibat,” ujar ketua eksekutif Triller dalam sebuah pernyataan.

"Kami menawarkan kepada Bytedance dan hanya berurusan langsung dengan ketua. Entah orang yang banyak tidak menyadari apa yang terjadi di tingkat tertinggi atau mereka mungkin memiliki agenda sendiri dan tidak senang dengan tawaran kami," tambahnya.

Baca Juga: Fitur Baru WhatsApp ini Mampur Hemat Memori HP

Tapi, juru bicara Bytedance juga memberi tahu kami bahwa perusahaan tidak mengetahui adanya kepentingan. TikTok belum mengomentari pernyataan Triller, tetapi mengonfirmasi bahwa pihaknya belum menerima tawaran itu sendiri.

Tidak hanya Triller, Centricus (perusahaan investasi global yang berbasis di London, Inggris) juga berminat membeli TikTok. Menurut laporan Bloomberg, tawaran akan membuat Centricus membayar perusahaan induk ByteDance sebesar 10 miliar dolar AS atau 145 triliun tunai di muka, dan 10 miliar keuntungan bersama lainnya untuk kepemilikan atas aset TikTok di AS, Australia, Selandia Baru, dan India.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x