Baca Juga: Toilet Kejati Bali, Saksi Bisu Tewasnya Mantan Kepala BPN Denpasar
Secara keseluruhan, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada Juli 2020 jika dibandingkan dengan Juli 2019 mengalami penurunan minus 89,12 persen atau 159,8 ribu pada Juli 2020.
Sedangkan pada Juli 2019 mencapai 1.468,2 ribu. Jumlah kunjungan wisman Januari-Juli 2020 menurun 64,64 persen dibanding Januari-Juli 2019. Perkembangan tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang pada Juli 2020 mencapai rata-rata 28,07%. Atau turun 28,66 poin dibandingkan TPK Juli 2019 sebesar 56,73%. Begitu juga penerbangan domestik Juli 2020 dibandingkan Juli 2019 mengalami penurunan 79,58 persen.
Baca Juga: Cek FAKTA : Perokok Lebih BeresikoTerjangkit Covid-19 Daripada Non-Perokok
Karena itu kesiapan Bali untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata sangat penting dan strategis maknanya bagi mengeliatnya kembali sektor pariwisata di daerah lain di Indonesia.
Untuk itu berbagai persiapan untuk memulihkan kepercayaaan dan membuat wisatawan merasa aman untuk datang ke Bali kembali sangat diperlukan.
Ia juga mengingatkan berdasarkan hasil survei terlihat jelas masih adanya kekhawatiran di kalangan kelas menengah untuk bepergian, berbelanja dan berwisata. Mereka enggan berwisata karena merasa tidak aman dan khawatir tertukar covid-19. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi Bali dan juga pelaku industri pariwisata untuk membangun Safe Travel.
Baca Juga: Indonesia Berduka, Mantan Mendiknas Abdul Malik Fadjar Meninggal Dunia
Sebagian besar wisatawan domestik yang akan ke Bali pasti memakai moda transportasi udara. Maka perlu diyakinkan bahwa penggunaan transportasi udara aman dari covid. Begitu juga dengan semua unsur pendukung kegiatan pariwisata harus dipastikan aman dari covid. Transportasi, hotel dan destinasi wisata harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga wisatawan merasa aman untuk berkunjung ke Bali.
Selain itu semua pelaku pariwisata harus menekankan kesehatan dan keamanan wisatawan menjadi prioritas. Protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (Clean, Healty, Safety, Environment/CHSE) di di hotel, area fasilitas umum, transportasi serta destinasi wisata harus betul-betul berjalan. Pemerintah Provinsi Bali juga perlu terus melakukan simulasi, pengecekan dan supervisi agar kegiatan wisata berjalan sesuai protokol kesehatan.