Bali Perlu Seimbangkan antara 'Gas dan Rem'

- 8 September 2020, 16:23 WIB
Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, AAGN Ari Dwipayana mengadakan pertemuan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, WAgub Cok Ace dan Ketua SAtgas Bali Dewa Made Indra, membicarakan penanganan penanggulangn covid-19 di Bali
Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, AAGN Ari Dwipayana mengadakan pertemuan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, WAgub Cok Ace dan Ketua SAtgas Bali Dewa Made Indra, membicarakan penanganan penanggulangn covid-19 di Bali /shira ade/Ist

INDOBALINEWS - Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, AAGN Ari Dwipayana mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tetap menjadikan penanganan krisis kesehatan dalam pengendalian Pandemi Covid-19 sebagai prioritas.

Namun demikian, upaya-upaya untuk menggerakkan kembali sektor perekonomian juga perlu terus dilakukan. Dalam kaitan ini, Pemerintah Provinsi Bali perlu menjaga keseimbangan antara menginjak “gas dan rem” dengan takaran yang tepat.

Baca Juga: KAGAMA Bali : Upaya Pencegahan Covid-19 Masih Harus Diprioritaskan

Hal itu disampaikannya saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster di Denpasar beberapa waktu lalu seperti yang dikutip oleh indobalinews.com, Selasa 8 September 2020.

"Pertimbangan kapan harus menginjak gas dan kapan menginjak rem, harus diputuskan secara seksama dengan tetap menjadikan pertimbangan data dan informasi yang akurat sebagai basis pembuatan keputusan," ujar AAGN Ari Dwipayana dalam pertemuan yang dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra.

Baca Juga: Ketua KPK RI : Wujudkan Pilkada Bebas Dari Korupsi

 

Ari Dwipayana j

Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, AAGN Ari Dwipayana
Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, AAGN Ari Dwipayana Ist
uga memastikan bahwa Presiden Jokowi dan seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju memberikan perhatian khusus bagi penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi covid-19 di Provinsi Bali.

Lebih jauh, Ari Dwipayana menyampaikan, dalam hal penanganan krisis kesehatan, berdasarkan data pada Sabtu, 5 September 2020, menunjukkan angka Positif Rate di Bali sebesar 17,2% atau masih berada dibawah rata-rata nasional yang mencapai 24,3% .

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x