“Tetapi pemerintah tetap mengharapkan para wisatawan dapat mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan, sehingga dapat tetap menjaga kesehatan di tengah wabah virus corona,” imbuh mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang selama mengemban tugasnya, dikenal profesional dan dekat dengan rakyat.
Baca Juga: Raja Salman Gandeng China Kembangkan Senjata Nuklir untuk Militer Arab Saudi, Barat Was-was
Lebih lanjut mantan Panglima TNI juga mengakui bahwa dampak covid terhadap pariwisata sangat besar. Tak hanya kunjungan wisata saja yang terpuruk tetapi semuanya sektor pariwisata semuanya terdampak, tak terkecuali di Bali.
Hal itu bisa dilihat dari banyak indikasi diantaranya anjloknya tingkat okupansi hotel, penurunan omset mall, penurunan pendapatan restoran dan bidang terkait, juga dampak berat yang diderita UMKM.
Baca Juga: Memakai Masker Dilapisi Tisu, Perlukah?
“Ekosistem pariwisata menyangkut banyak hal. Seperti banyak data dari Kemenparekraf, sedikitnya 13 juta sektor tenaga kerja dirumahkan. Kunjungan wisata di periode yang sama tahun 2019 sekitar 16 juta sementara di tahun ini 5 juta wisman serta kita kehilanagn 15 miliar US Dolar akibat pandemi ini di sektor pariwisata,” bebernya.
Untuk itu, Moeldoko mengatakan agar kepercayaan para wisatawan pulih lagi untuk berkunjung ke Bali, semua pihak harus melaksanakan 3 sektor.
Yang pertama adalah 3M yang perlu semua patuhi yaitu : Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak untuk memutus mata rantai penularan penyakit corona.
Baca Juga: Gali Lobang Pondasi, Nemu Kerangka Manusia di Bali
“Seluruh lapisan masyarakat harus disiplin menjalankan 3M dengan semangat yang sama.”
Sektor kedua adalah 3T yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI untuk yaitu Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (pengobatan). “3T ini harus dikawal, pemerintah daerah juga pemerintah pusat juga 3T harus ditambah dengan Law Enforcement,” terangnya.