Network
INDOBALINEWS - Pandemi Covid-19 membuat banyak macam sektor usaha dan pariwisata menjadi terpuruk, terutama di Bali yang merupakan pusat pariwisata nasional dan internasional.
Di tengah sulitnya usaha dunia wisata di Bali, sebuah organisasi sosial, Pertiwi Indonesia Bali (Pertiwi Bali) merasa perlu mencari solusi atas kesulitan masyarakat dan mewujudkannya dalam bentuk kegiatan Pasar Murah UMKM pada Sabtu (7/11) di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Bali.
Ketua Umum Pertiwi Bali, Nunuk Andriati mengungkapkan bahwa pelaku usaha kecil (UMKM) perlu didukung karena mereka saat ini menjadi penopang utama bagi masyarakat mendapatkan penghasilan dalam situasi yang sulit ini.
Baca Juga: Pertiwi Indonesia Bali Akan Gelar Pasar Murah UMKM di Desa Budaya Kertalangu, Sabtu (7/11)
Pertiwi Bali merasa perlu membantu upaya mereka dengan mengadakan Pasar Murah UMKM. Yang tujuannya membantu mempromosikan produk-produk yang mereka buat dan sekaligus berjualan dalam acara tersebut.
“Dan kegiatan ini bukan hanya sekedar peduli atau mengadakan pasar murah, namun membantu pelaku UMKM dengan kemudahan ikut dalam pasar murah dan tidak memungut biaya apapun, itu bentuk nyata dukungan kami,” tutur Nunuk Andriati.
Baca Juga: Penerbangan Perdana Cargo Flight, Realisasi Ekspor Produk Lokal Bali
Dalam kegiatan tersebut, rupanya para peserta boleh berjualan tanpa dibebani biaya sewa tempat, bahkan juga tanpa perlu membagi hasil penjualan kepada panitia.
Rencana kegiatan Pasar Murah UMKM ini sudah dibidik oleh Pertiwi Bali, dengan mengevaluasi bahwa cukup lama pandemi berjalan mengakibatkan perekonomian jadi tersendat, dan perlu ada solusi nyata dan jitu.
Baca Juga: Pertiwi Indonesia Bali Akan Gelar Pasar Murah UMKM di Desa Budaya Kertalangu, Sabtu (7/11)
Hana Siregar selaku ketua Panitia yang juga Wakil Ketua Pertiwi Bali menyinggung lamanya pandemi berlangsung dan membuat perekonomian macet dan terpuruk, sehingga perlu dibuat kegiatan yang solutif.
“Pasar Murah UMKM ini untuk membantu agar roda perekonomian bisa berputar kembali ditengah pandemi yang sudah berjalan selama 11 bulan, dengan visi misi perempuan menjaga perempuan, perempuan membantu perempuan dengan berikan edukasi pelatihan untuk pengembangan kerajinan terutama yang bekerja di sektor wisata yang macet ini,” ujar Hana.
Baca Juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Ini 3 Janjinya..
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan ini difokuskan di Bali karena sebagian besar masyarakat Bali yang bekerja di sektor wisata.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (7/11) di Sasana Budaya Hall, Desa Budaya Kertalangu ini berjalan dengan meriah, dimana peserta yang semuanya merupakan pelaku usaha UMKM diminta untuk berpakaian adat, sehingga menarik perhatian.
Dan juga produk yang dipamerkan dijual dengan harga yang cukup murah karena sekalian berpromosi agar pengunjung mengenal dan berharap ada transaksi lanjutan setelah acara,
Baca Juga: Wartawan Dibacok Saat Pulang Liputan, Polisi Janji Segera Amankan Pelaku
Produk yang dipamerkan di Pasar Murah UMKM ini beraneka ragam, selain seni ukir yang sudah terkenal di Bali, ada juga kain khas Bali yaitu kain endek Bali dan juga songket Bali yang sudah dimodifikasi dan sudah menjadi baju, ada juga handicraft, perak, dupa, perhiasan, tanaman hias, dan ada juga kuliner makanan khas nusantara.(***)
