INDOBALINEWS - Akibat pandemi covid-19, masyarakat sangat merindukan kegiatan berskala besar.
Rencana pemerintah memberikan izin kegiatan berskala besar dengan syarat, kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi, sangat ditunggu oleh daerah.
"Kalau sudah ada izin itu, kita akan adakan konser musik untuk menyambut pagelaran World Superbike November mendatang," katanya, Rabu, 29 September 2021.
Baca Juga: Ngaku Anggota Militer dan Judi Online, 2 WNA Nigeria dan Pantai Gading Dideportasi Karena Overstay
Selain konser musik, ungkap Nizar Denny Cahyadi, festival kuliner dan budaya lokal, juga telah disiapkan. Itu semata untuk menggeliatkan kembali aktifitas pariwisata dan kesenian masyarakat.
Tetapi yang lebih diutamakan di sini, menurutnya, untuk menyambut dan menggaet para penonton World Superbike, khususnya yang berasal dari luar NTB.
"Tentunya, semua kegiatan yang akan kita laksanakan tersebut, tetap berpatokan pada protokol kesehatan yang ketat," tegasnya.
Baca Juga: Cetak Gol Perdana untuk PSG, Messi Janji Akan Lebih Tajam
Kendati kegiatan skala besar diizinkan, papar Kadispar ini, ada 6 resiko yang perlu menjadi perhatian untuk mencegah penyebaran Covid-19. Yaitu kondisi penyebaran covid-19 di daerah, pengaturan jarak partisipan, serta sirkulasi udara yang buruk.
Nizar Denny Cahyadi melanjutkan, jumlah vaksinasi, partisipan, dan yang paling penting adalah durasi kegiatan yang tidak berkepanjangan.
"Kita akan antisipasi dengan memberikan edukasi protokol kesehatan kepada seluruh peserta," jelasnya. Memastikan fasilitas yang mendukung penerapan protokol kesehatan ini, adalah hal yang wajib.
"Dengan fasilitas pendukung protokol kesehatan ini, tentunya akan bisa meminimalisir resiko penularan," tandasnya.
Baca Juga: Pembukaan PON Papua: Kapolri Pastikan Keamanan Ring 1 Hingga 4
Ketika acara sedang berlangsung, tambah Nizar Denny Cahyadi, setiap peserta harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan memastikan alat kesehatan cukup dan mudah diakses. Usai acara pun, penyelenggara harus memastikan, tidak ada satu peserta pun yang lolos dari pengawasan dan pemeriksaan. ***