Network
Relokasi mandiri yang dilakukan oleh 8 KK itu, tambah Bram, sangat diapresiasi. Sehingga pihaknya juga punya beban moral untuk melakukan pemberdayaan. "Patut disyukuri, itu dilakukan dengan sukarela, termasuk melakukan pembongkaran terhadap rumahnya sendiri. Lancar dan tidak ada gangguan," jelasnya. Hal ini menunjukkan bukti komitmen ITDC untuk menghindari proses gusur atau pindah paksa terhadap masyarakat.
Baca Juga: Seorang Make Up Artist Ditangkap di Bali, Mencuri Sound System Untuk Hidup Sehari Hari
Sementara itu solusi yang ditawarkan untuk tiga bidang lahan enclave tengah dalam proses pembebasan lahan dengan pemilik lahan yang masuk dalam Penlok satu tersebut.
"Sedang warga yang menempati HPL ITDC, telah disiapkan dua terowongan untuk akses keluar-masuk pada areal JKK dan jalan baru di pinggir service road sebagai akses menuju Pantai Seger," paparnya.
Selain itu, lanjut Bram, kita juga siapkan pelatihan khusus, sehingga nantinya warga dapat ikut berperan dalam penyelenggaraan event balap internasional.
Baca Juga: Cegah Maling Uang Rakyat di Daerah, Mendagri Gandeng KPK dan BPK
Warga juga tengah dipersiapkan untuk diberdayakan pada properti milik ITDC, semisal di Hotel Pullman Mandalika. Dan bagi warga yang ingin berusaha di Bazaar Mandalika juga disiapkan ruang dan tempat.
"Ke depan, ITDC akan merelokasi warga tersebut ke lokasi permanen sarana hunian wisata yang tengah disiapkan oleh Kementerian PUPR," tandas Bram.***
