Tradisi Langar di Lombok: Pererat Silaturahmi, Sarat Nilai Sosial, dan Humanis

- 31 Agustus 2021, 16:36 WIB
Tradisi langar di Pulau Lombok mempererat tali silaturahmi, sarat nilai sosial, dan humanis.
Tradisi langar di Pulau Lombok mempererat tali silaturahmi, sarat nilai sosial, dan humanis. /INDOBALINEWS/H. Habibullah Sahbi Noor

INDOBALINEWS - Kematian bagi setiap makhluk hidup adalah sebuah kepastian.

Berbagai tradisi dilakukan masyarakat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang mendiang termasuk menghibur bagi keluarga yang berduka.

Tradisi langar merupakan keharusan bagi masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat yang melakukannya secara otomatis begitu ada warga yang meninggal.

Baca Juga: Haris Azhar: Harusnya Hakim Perintahkan KPK Telusuri Aliran Dana Korupsi Bansos Juliari Batubara

Tokoh agama TGH. Hudatullah Muhibuddin, Lc. mengatakan tradisi langar sarat dengan nilai sosial yang dilakukan ketika ada kematian menimpa seorang warga.

“Biasanya dengan atau tanpa diminta, warga yang mendengar berita kematian seorang warga, kenal atau tidak, tradisi langar akan dilaksanakan,” katanya, Selasa 31 Agustus 2021.

Menurut Hudatullah tradisi ini memperertat tali silaturahim dengan mengunjungi keluarga yang tertimpa kematian, untuk menghibur dan memberikan kelebihan rezeki berupa uang, barang, dan tenaga, dengan penuh keikhlasan.

Sumbangan dari pe-langar, masyarakat yang menyumbang untuk keluarga yang tertimpa musibah kematian ini, sebagai bekal menjamu warga yang datang mendoakan keluarga di rumah duka.

Baca Juga: Ratusan Warga Ancam Segel Rumah Sakit Mandalika, Tuntut Janji Pemkab Lombok Tengah

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x