Dengan demikian kendaraan listrik diharapkan dapat menjadi moda transportasi masa depan yang sejalan dengan semangat pemulihan hijau, yaitu pemulihan ekonomi yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan mengutamakan manfaat jangka panjang.
"Dengan dukungan dari KemBALI Becik, Nyepi kali ini akan menjadi tonggak, kita melakukan perubahan, untuk pertama kalinya kendaraan listrik digunakan secara resmi dalam pengawasan pelaksanaan Nyepi di Bali," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta.
Samsi juga mengajak Krama Bali untuk menggunakan sistem transportasi yang mendukung ekosistem pemulihan ekonomi Bali menuju Bali era baru yang rendah emisi karbon, menggunakan energi terbarukan, dan mendukung kelestarian.
Ditambahkan Samsi, KemBALI Becik digunakan sebagai tagline untuk pemulihan yang lebih baik. Terobosan ini sejalan dengan kebijakan Provinsi Bali dalam mewujudkan provinsi berbasis energi bersih dan ramah lingkungan.
Sementara itu I Made Mendra mengatakan kendaraan listrik mudah digunakan dan sunyi, sehingga sangat mendukung suasana Hari Raya Nyepi, terutama dalam keadaan mendesak di lapangan.
"Kami sangat bersyukur atas inisiatifnya agar di lapangan kami dapat bertindak dengan tepat pada saat keadaan mendesak tanpa mengganggu kekhidmatan Nyepi," ujar Ketua Pasikian Pecalang Denpasar, I Made Mendra usai penyerahan.
Baca Juga: Parkir Motor dengan Kunci Kontak Masih Nyantol, Motor Wayan Lenyap
Penyerahan Kendaraan listrik ini dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi yang akan berlangsung pada 3 Maret 2022 mendatang.
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menunjukkan manfaat kendaraan listrik dan relevansi yang positif dengan nilai adat dan budaya yang ada di Bali serta mendukung implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.