“Pada tahun 2017 mulai dilaksanakan gemarikan untuk 700 anak SD, pada Tahun 2018 untuk 700 anak SMP dan Tahun 2019 untuk 350 anak PAUD, sedangkan untuk tahun 2020 sampai tahun 2021 tidak dilaksanakan karena covid-19,” terang istri Bupati Gianyar tersebut.
Fungsional Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi Bali, Anak Agung Gede Agung Wijaya menyambut baik kegiatan Gemarikan, selain mendorong peningkatan konsumsi ikan, juga mendukung program penanganan stunting dan gizi buruk.
“Hal ini sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Kerti Loka Bali,” ujarnya.
Ia berharap Gemarikan menumbuhkan kesadaran pemenuhan gizi individu maupun kolektif masyarakat untuk mengkonsumsi ikan yang aman, sehat, dan halal.
“Ikan sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penangan stunting mengingat ikan sebagai sumber protein memiliki beragam keunggulan dibandingkan produk hewani lainnya,” kata Agung Gede Agung Wijaya.
Dirjen Fungsional Utama Pengawas Mutu, Innes Rahmania mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengampanyekan Gemarikan karena masih banyak anak-anak di indonesia yang mengalami gizi buruk, stunting dan lainnya.
“Komisi IV bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia bisa melaksanakan Perluasan Gemarikan. Salah satunya dilakukan Bali, yaitu di Kabupaten Gianyar," papar Innes Rahmania.
Menurutnya, momen ini sangat bagus karena melibatkan anak-anak dan para ibu yang memang membutuhkan asupan gizi terutama dari ikan yang mengandung Omega 3 ketimbang sumber protein lainnya.
Baca Juga: Warga Bhujangga Waisnawa Peguyangan Kaja Gelar Upacara Atma Wedana