INDOBALINEWS - Konsulat-Jenderal Australia di Bali menyelenggarakan seminar bersama
sejumlah pengajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Program Mobilitas New Colombo Plan (NCP) dari Universitas Murdoch, Australia.
Seminar bertema Pengelolaan Sampah dan Energi Baru Terbarukan ini ditujukan untuk berbagi ide, mendorong pemikiran baru dan kreatif, memamerkan solusi lokal, dan membangun kemitraan untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah dan energi baru terbarukan di Australia dan Indonesia.
Seminar yang dilaksanakan di Coral Triangle Centre (CTC) di Sanur, Denpasar ini menghadirkan Amelia Fyfield dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) Australia, Rili Djohani dari CTC, Made Janur Yasa dari Plastic Exchange dalam panel diskusi yang dimoderatori oleh Associate Prof. Martin Anda dari Murdoch University.
Baca Juga: WNA Ceko dan Slovakia Buronan Interpol Red Notice Ditangkap di Bali
Lokakarya dengan tema-tema terkait juga dilangsungkan bersama Andrew Hayim De Vries dari Waste Plant, Arief Noerhidayat dari Comestoarra, Olivia Purba dari Greenhope, Ewa Wojkowska dari Kopernik dan Prof Ida Ayu Dwi Giriantari dari Universitas Udayana.
Lokakarya ini dimoderatori oleh mahasiswa NCP dari Universitas Murdoch yang tengah melakukan studi berkaitan dengan pengelolaan limbah dan energi terbarukan di Bali.
Baca Juga: Gempa Susulan di Karangasem Masih Terjadi, Warga Kecamatan Kubu Bertahan di Luar Rumah
“Seminar ini diselenggarakan pada waktu yang tepat mengingat minat yang jelas dari pemerintah Australia dan Indonesia untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan lingkungan, terutama sepanjang tahun G20 ini, " kata Konsul-Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin.
Sementara itu Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra, yang secara resmi membuka seminar bersama Konsul-Jenderal Griffin dan menyampaikan appresiasi atas terselenggaranya acara tersebut dalam kata ambutannya.