Apa Itu 'Sehati' PKK? Begini Kata Putri Koster

- 10 Mei 2023, 21:26 WIB
Ilustrasi halaman rumah
Ilustrasi halaman rumah /Pixabay/

 

INDOBALINEWS - Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Koster Wanita mengatakan salah satu tonggak peradaban Bali Era Baru adalah pertanian Kerthi Bali.

Dimana peran PKK dalam hal ini dapat dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Salah satunya dengan menciptakan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (Hatinya) PKK.

Dimana keluarga dapat memenuhi kebutuhan keluarga akan sayur mayur , bumbu dapur maupun obat obat an dari halaman rumah yang di tata sedemikian rupa.

Baca Juga: Ratusan Personel Polresta Denpasar Tes Urine, Hasilnya 'Bersih' dan 7 Personel Push Up, Ini Sebabnya

"Tidak hanya itu, tanaman tersebut juga di pupuk dengan menggunakan pupuk organik yang diolah dari limbah dapur sehingga dengan perawatan tanaman tanpa bahan kimia dengan menggunakan pupuk organik maka tumbuhan yang ditanam akan tumbuh subur dan ketika kita konsumsi tentu saja sayur mayur maupun bumbu dapur yang kita konsumsi akan sehat bagi tubuh kita karena tidak mengandung bahan kimia," ujar Putri Koster saat menjadi nara sumber dalam sebush dialog di Denpasar Rabu 10 Mei 2023 bersama dengan Pokli pembangunan bidang Pangan, Sandang dan Papan Prof. Ir. Made Supartha Utama, M.S., Ph.D.

 Dalam acara yang mengangkat tema “44 Tonggak Peradaban Bali Era Baru dengan Sub Tema Pertanian Kerthi Bali”, Putri Koster menyampaikan bahwasannya peran PKK sangat strategis dalam upaya mensosialisasikan serta mengimplementasikan 44 tonggak peradaban Bali era baru di tengah masyarakat.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur Dominan Terjadi di Dunia Pendidikan

Terlebih ke 44 tonggak peradaban Bali era baru tercakup dalam 10 program pokok PKK.

Dengan demikian , PKK memegang peran penting dalam melakukan sosialisasi agar masyarakat menjadi paham dan berpartisipasi aktif di dalamnya . 

Bunda Putri juga menambahkan dalam sistem pertanian Kerthi Bali , Gubernur Bali, Wayan Koster beserta dengan jajarannya telah menyusun konsep pertanian Kerthi Bali beserta dengan payung hukum nya.

Baca Juga: Side Event KTT ASEAN Labuan Bajo: Sidang ASCC di Bali, Ini 4 Prioritas Utamanya

Peran selanjutnya adalah bagaimana mensosialisasikan sistem tersebut di tengah masyarakat sehingga masyarakat paham dan tahu apa yang sedang dan akan dikerjakan oleh pemimpin mereka dalam membangun pertanian Bali ke depannya.

Peran kader  PKK menjadi garda terdepan dalam mengarahkan anggota keluarganya untuk memahami dan mengambil  peran apa yang dapat dilakukan dan nantinya menggerakkan komponen masyarakat untuk bersama sama mewujudkan sistem pertanian Kerthi Bali dan membangkitkan nilai budaya dasar pertanian yang diwariskan leluhur kita yang mungkin selama ini sudah ada namun tergerus oleh kemajuan zaman. 

Baca Juga: Doa Masuk-Keluar Kamar Mandi yang Sesuai Hadits Rasulullah

Sementara itu Prof. Supartha menyampaikan bahwasannya TP  PKK memiliki peran besar dalam pergerakannya di tengah masyarakat untuk mensosialisasikan bagaimana konsep pertanian Bali kedepannya sehingga tercipta visi dan pandangan yang sama lalu  bergerak bersama untuk mewujudkannya.

Sosialisasi juga perlu dilakukan di lingkungan pendidikan mulai dari pendidikan dasar  dengan memasukkannya dalam kurikulum. 

 Prof Supartha menambahkan bahwasannya  konsep pertanian Kerthi Bali mengandung nilai nilai budaya pertanian seperti nilai kemanusiaan , sosial, lingkungan , alam dan spiritual.

Baca Juga: Peringati Hari Pers Sedunia, Karma Kandara Resort Bali Berbagi Pengalaman Keindahan Bali dengan Tur Sepeda

Dimana nilai ini telah berkembang sebelum kemerdekaan dan mengalami pelemahan karena dinamika baik itu perkembangan pariwisata yang pesat serta faktor komersil sehingga meninggalkan nilai yang diwariskan nenek moyang.

Konsepnya adalah bagaimana kita  mengembalikan sistem pertanian yang dikembangkan sesuai nilai budaya  dan bisa selaras dengan perkembangan teknologi yang ada.

Baca Juga: Bejat! Seorang Ayah Setubuhi Anak Tiri yang Masih SMP Hinga 10 Kali, Ditolak Malah Ngancam Sakiti Ibunya

Bagaimana kita  memperkuat nilai budaya sehingga sistem pertanian kita bukan hanya pertanian organik tetapi juga mengandung nilai sosial dan nilai  kemanusiaan diterapkan. ***

 

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah