Tuntutan tak Digubris, AMIS Segel Kantor Rektor ITKES Muhammadyah

- 9 Oktober 2023, 18:34 WIB
Ruang Rektor Institut Teknologi Sosial dan Kesehatan (ITKES) Muhammadyah Selong yang di segel AMIS.
Ruang Rektor Institut Teknologi Sosial dan Kesehatan (ITKES) Muhammadyah Selong yang di segel AMIS. /Habib Indobalinews

INDOBALINEWS- Tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Institut Teknologi Sosial dan Kesehatan ( AMIS ITSKES) Muhammadyah Selong, Lombok Timur, tak digubris pihak rektorat, mereka akhirnya menyegel kantor Rektornya.

Penyegelan ruang Rektor ini, kata Koordinator Umum AMIS, Khairul Azmi, adalah sebagai bentuk kekesalan kami sebagai mahasiswa yang menuntut transparansi dalam menyelesaikan setiap persoalan.

"Kami tidak akan pernah menyerah, dan membuka segel ruang Rektor ini, sampai semua tuntutan kami terpenuhi," katanya, di sela-sela Orasi, di Kampus STIA Muhammadyah Selong, Senin, 9 Oktober 2023.

Baca Juga: Kasus Wartawan di Bali Didoxing, Pelaku tak Efektif Dikenakan UU ITE Karena tak Timbulkan Efek Jera

Selama ini, kata dia, tuntutan kami yang sudah merupakan kesepakatan untuk diselesaikan oleh pihak Rektorat, seringkali kami tanyakan, tetapi tidak ada jawaban yang jelas.

Adapun tuntutan kami, sebut Khairul Azmi, kasus pelecehan seksual yang dialami oleh salah satu mahasiswi oleh pihak rektorat dan pejabat, agar segera diselesaikan secara hukum yang berlaku.

Mereka yang telah melakukan pelecehan ini, kata dia, harus dipecat dari jabatannya yang ada sekarang ini, mulai dari dosen, dan pihak rektorat yang telah melakukan tindakan tidak terpuji.

Baca Juga: MGPA Ajak Pebalap MotoGP 2023 Tanam Terumbu Karang di Pantai Kuta Mandalika

"Ini untuk menjaga nama baik, lagi pula sebagai tindakan tegas pihak rektorat terhadap siapapun yang telah mencoreng Perguruan Muhammadyah," katanya.

Selain itu, katanya, penerapan ekonomi liberal kepada mahasiswa dalam bentuk SPP, diturunkan, hingga tidak memberatkan mahasiswa dan orang tua.

Rata-rata mahasiswa ITKES ini, kata dia, mengeluhkan tingginya pembayaran semester, karena situasi dan kondisi perekonomian masyarakat tidak baik-baik saja.

Baca Juga: Rektor Unud dan 3 Tersangka Lainnya Resmi Ditahan di Lapas Kerobokan gegara Dugaan Korupsi Dana SPI

Paling tidak, katanya, ada kebijakan penurunan atau semacam keringanan, sehingga para mahasiswa fokus dalam menuntut ilmu.

Tuntutan kami yang terakhir, katanya, supaya pihak rektorat mengelola keuangan juga harus transparan, jelas dan akuntabel.

"Ini untuk menghindari hal-hal yang sifatnya saling mencurigai, walaupun sebenarnya terlalu banyak persoalan yang terjadi," katanya.

Baca Juga: Heboh Film Dokumenter Misteri Kopi Sianida Jessica Wongso, Lemkapi: Jangan Terhipnotis ...

Pantauan indobalinews.com sendiri menyebutkan, dari hasil perundingan dengan salah seorang pihak rektorat, menyatakan,bahwa Rektor akan menemui mereka pada Selasa Sore, 10 Oktober 2023.

Alasannya, karena Rektor sedang ada kegiatan di pemerintah daerah setempat. Kendati demikian, para mahasiswa ngotot tidak mau meninggalkan kampus dan menunggu Rektorndatang menemui mereka.

Baca Juga: PSM Makassar Resmi Lepas Wiljan Pluim, Borneo FC Full Senyum, Siap Gunakan Jasa Pemain Terbaik Liga 1 2022

"Karena Rektor sedang ada kegiatan, dan perjanjiannya besok sore, maka kita akan melakuka kemah," kata Khairul Azmi. ***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x