ISIF 2023: Aksi Bersama Dorong Transformasi Korporasi, Upayakan Optimalisasi Impact CSR yang Lebih Luas

- 14 Desember 2023, 06:46 WIB
PAra peserta ISIF 2023 di The Westin Resort Nusa Dua Bali usai pembukaan acara Rabu 13 Desember 2023.
PAra peserta ISIF 2023 di The Westin Resort Nusa Dua Bali usai pembukaan acara Rabu 13 Desember 2023. /Dok Iqri

 

INDOBALINEWS - Corporate Social Responsibility (CSR) dapat diartikan sebagai komitmen berkelanjutan dari perusahaan untuk bertindak secara etis, legal, dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari pekerja dan keluarga, komunitas lokal, hingga masyarakat secara keseluruhan.

Kewajiban CSR perusahaan juga telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Dasar hukum CSR sendiri tersebar dalam beberapa peraturan, misalnya dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (PP 47/2012).

Sayangnya masih banyak korporasi yang masih melakukan pendekatan konvensional dalam menyalurkan CSRnya dan tak terlalu memfokuskan pada program yang berdampak. Padahal yang sangat penting bagaimana prgram tersebut berdampak atau impact yang lebih luas termauk untuk perbaikan lingkungan.

Pembukaan ISIF 2023 di The Westin Resort Nusa Dua Bali Rabu 13 Desember 2023.
Pembukaan ISIF 2023 di The Westin Resort Nusa Dua Bali Rabu 13 Desember 2023. Dok Iqri

Baca Juga: Debat Capres: 'Prabowo Sudah Terbiasa dengan Isu Pelanggaran HAM, Namun Secara Retorika Terlalu Emosi'

Hal itu itu Pitono Nugroho dari Social Investment Indonesia (SII) usai pembukaan membuka Indonesian Social Investment Forum (ISIF) 2023 di Te Westin Resort Nusa Dua, Badung, Bali Rabu 13 Desember 2023.

"Ada banyak Korporasi masih melakukan pendekatan konvensional tak memikirkan bagaimana program bedampak. Yg penting menyalurkan saja, belum memikirkan impact apa yang terjadi pada perbaikan lingkungan," ujar Pitono.

Lebih lanjut Pitono mengatakan, untuk itu perlu transformasi penyaluran CSR agar korporasi selain memikirkan manfaat atau dampak dari dana CSR perusahaan, para korporasi juga diminta agar sesuai dan sinergi dengan tujuan pembangunan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Kemeriahan Pesta Akhir Tahun Count Down 2024 Digelar dalam Rangka Bersulang untuk GWK dan Mitra

"Memang ada peningkatan konvensional yakni melaporkan dana CSR seperti berapa orang dilatih, berapa ribu pohon ditanam, berapa UKM dibina, namun hari ini harusnya sudah bertransformasi ke arah outcome yakni berapa penghasilan usai pelatihan, dan berapa yang bisa dihijaukan dari penanaman pohon, berapa Co2 yang bisa diserap. Kita dorong teman-teman korporasi agar tidak berhenti pada berapa input, tapi bisa secara outcome dan dampaknya," jelasnya lagi.

Di kesempatan yang sama Fajar Kurniawan (Managing Director Social Investment Indonesia) mengatakan ISIF kedelapan pada tahun 2023 ini menjadi sangat penting sebagai ruang improvisasi tujuan yang lebih luas dari tanggung jawab sosial korporasi.

"Event bertema akselerasi pencapaian SDGs di Indonesia ini merupakan kelanjutan dari agenda SDGs Annual Conference 2023 yang diselenggarakan oleh Bappenas RI," ujar Fajar.

Media briefing ISIF 2023 di The Westin Resort Nusa DUa Bali Rabu 13 Desember 2023.
Media briefing ISIF 2023 di The Westin Resort Nusa DUa Bali Rabu 13 Desember 2023. Do Iqri

Baca Juga: Heboh se-Indonesia! Begini Keseruan TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale

Dikatakannya juga ISIF 2023 merupakan pertama kali dilakukan secara luring di mana sejak pandemi yang sebelumnya dilakukan secara daring. Pertemuan ISIF ke-8 ini diikuti 107 peserta yang terdiri dari perusahaan-perusahaan, akademisi, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO), dan sejumlah pakar terkait. Selain itu juga hadir lebih dari 40 pembicara.

Sementara itu Pungkas Bahjuri Ali, STP, MS, Ph.D, Kepala Sekretariat Nasional SDGS Bappenas RI mengungkapkan SDGs (Sustainable Development Goals – SDG’s) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagai parameter dari tanggung jawab sosial korporasi ada tahun 2015 – 2019, skor indeks global bergerak naik dengan poin rata – rata 0,5 per tahunnya.

Baca Juga: Ini Keberuntungan Asmara Capricorn, Aquarius dan Pisces, Cek Ramalan Zodiak, Rabu 13 Desember 2023

Namun, sejak 2019, skor indeks menurun dan bergerak dengan poin rata – rata 0,01, yang dipacu oleh Pandemi Covid-19. Skor indeks dan peringkat Indonesia mengalami tren menaik. Pada tahun 2022, nilai skor indeks Indonesia naik menjadi 70,2 dan menempati peringkat ke-75 dari 166 negara."Indonesia terbilang top performers dengan pencapaian yang terus meningkat dari 4 tahun lalu hingga menempati ke-75 dari seluruh negara," ucapnya.

Terkait pencapaian SDGs Indonesia, kata dia, berdasarkan data Bappenas, 63 persen dari total 216 indikator rencana aksi program SDGs periode 2021-2024 telah tercapai. Namun demikian, angka tersebut masih belum mendorong kemajuan pencapaian SDGs di tingkat regional mengingat development gap yang masih
cukup tinggi.

Maka itu, diperlukan kerja kolektif untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).Sementara, Pitono Nugroho dari Social Investment Indonesia (SII) menambahkan selain manfaat atau dampak dari dana CSR perusahaan, para korporasi juga diminta agar sesuai dan sinergi dengan tujuan pembangunan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Kakanwil Kemenkumham Bali Keluarkan SK, Sasar 19 Eselon 5 dan 4 Divisi Keimigrasian, Ada Apa?

Seusai pandemi Covid-19, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam mengejar target SDGs, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, energi, air, dan polusi, serta meningkatnya kebutuhan pembiayaan.Revisi Peta Jalan SDGs Indonesia menunjukkan peningkatan kebutuhan pembiayaan untuk mencapai SDGs pada 2030, dari 1 triliun dollar AS menjadi 1,7 triliun dollar AS.PBB mengimbau semua negara anggota untuk mengejar sebanyak mungkin target SDGs yang meleset melalui transformasi pembangunan.

SII merupakan sebuah lembaga pengembangan dan pelaksanaan program investasi sosial yang berkelanjutan dalam menjalankan visi dan misinya dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga: 10 Singkatan Gaul Bahasa Inggris yang Sering Dipakai Part 2

ISIF adalah event tahunan yang diselenggarakan dalam rangka menyebarluaskan pemahaman mengenai konsep dan ide tentang Investasi Sosial (Social/Community Investment) dan perkembangannya di Indonesia.

Menjadi forum untuk kedelapan kalinya, ISIF 2023 didedikasikan sebagai aksi bersama para pihak dalam mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan mengusung tema “Akselerasi Pencapaian SDGs Pasca-COVID-19”.

Baca Juga: Pemilu 2024: Jumlah Pemilih Bimbang Tinggi, Debat Capres Perdana Bisa Jadi ''Obat'

Pertemuan Indonesia Social Investment Forum atau ISIF 2023 di Bali mengagendakan beberapa agenda penting dalam rangka memberi kontribusi pada upaya akselerasi pencapaian SDGs pasca pandemi COVID-19.

Agenda yang menjadi isu penting pertemuan ISIF terkait perubahan iklim, ketahanan pangan, energi, air, dan polusi, serta meningkatnya kebutuhan pembiayaan. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x