INDOBALINEWS - Tim SAR mengevakuasi jenasah pendaki Gunung Agung warga asal Desa Bongsari Semarang Barat kelahiran yogyakarta yang meniggal dunia, pada ketinggian 2833 Mdpl, Rabu 13 Maret 2024.
Evakuasi korban bernama Alexander Bimo Haryotedjo berusia 60 tahun ini saat masih berada di ketinggian 2100 MDPL terkendali faktor cuaca ekstrem berikut hujan badai yang terjadi di Gunung Agung.
Hal itu dikatakan oleh I Wayan Suwena, Kasi Ops dan Siaga Kantor Basarnas Bali bahwa 58 personel tim SAR gabungan yang terdiri Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan pemandu lokal saat Rabu 13 Maret 2024 pukul 22:00 Wita berada di sekitar Pengubengan dan Selat Pasar Agung. "Kendala cuaca dihadapi tim, info dari radio memang ada badai dan cuaca gelap," ujar Wayan.
Lebih lanjut dijelaskannya SRU pertama berangkat dari Pos Pengubengan pada pukul 03.00 Wita dan disusul SRU berikutnya sekitar pukul 08.20 Wita. Setelah perjalanan kurang lebih 9 jam lamanya, SRU pertama akhirnya tiba di lokasi penemuan jenasah.
Kondisi cuaca hujan dan angin sangan kencang, kabut tebal hingga membatasi jarak pandang sekitar 1 meter. Berselang satu jam kemudian, tim SAR gabungan mulai turun kembali membawa jenasah.
Melihat situasi dan kondisi di lokasi, kembali diberangkatkan 6 personil dari Kantor Basarnas Bali yang berlokasi di Jimbaran. Setibanya di Pos Pengubengan, mereka melanjutkan naik menyusul SRU sebelumnya. SRU terakhir yang turut membantu proses evakuasi berangkat pada pukul 20.00 Wita, dimana terdiri dari Persatuan Pemandu Pasar Agung Selat.
Proses evakuasi dilakukan dengan cara estafet dari SRU 1 hingga SRU 4. Semakin malam kondisi cuaca tidak kondusif, terjadi hujan badai.