Network
INDOBALINEWS - Bali memiliki banyak pantai yang biasa menjadi tempat para wisatawanmananegara, wisatawan domestik juga warga lokal untuk plesir sekaligus berenang.
Sebagian besar pantai memang terbuka untuk umum untuk berenang dan bermain air. Dan setipa pantai yang dipakai umum biasanya terpasang rambu-rambu peringatan agar para wisatawan menjaga jarak agar berenang tak terlalu jauh ke tengah.
Sekaligus pemerintah setempat juga menyediakan posko balawista atau penjaga pantai yang dilengkapi peralatan penyelamatan dan personel penjaga.
Untuk itu personel selalu mengingatkan para wisatawan yang tengah berenang di laut agar selalu waspada supaya tak terbawa arus ombak. Sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Piala Aasia Wanita U-17 di Bali: Timnas Indonesia Kebobolan 1-6 Melawan Filipina
Seperti yang terjadi pada seorang wisatawan domestik (wisdom) bernama Orlando yang pada Minggu 5 Mei 2024 hilang terseret arus pantai Legian dan baru ditemukan 3 hari kemudian pada Selasa 7 Mei 2024.
Menurut keterangan personel Balawista Pantai Legian seperti yang dituturkan oleh Ayu, Humas Basarnas Bali bahwa korban sebelum kejadian sudah diperingatkan terlebih dahulu agar berenang tak terlampau jauh ke tengah laut.
Masih menurut keterangan personel Balawista, sesaat sebelum kejadian korban memang terlihat telah melewati bendera merah.
"Kejadian yang di Legian, memang korban sudah diperingati karena melewati tanda bendera merah oleh balawista. Tapi tetap nekat berada di area tersebut. Akhirnya terseret arus dan tenggelam," ujar Ayu.
