Bali Ekspor 12 Ton Bawang Merah ke Singapura

- 4 Desember 2020, 20:42 WIB
Prof Sidharta Utama, kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti ) Kementerian Perdagangan RI dan Kadisperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta saat melepas ekspor bawang merah ke Singapura, Jumat 4 Desember 2020
Prof Sidharta Utama, kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti ) Kementerian Perdagangan RI dan Kadisperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta saat melepas ekspor bawang merah ke Singapura, Jumat 4 Desember 2020 /Dok Pemprov Bali

INDOBALINEWS - Di tengah masa pandemi yang nampaknya belum akan berakhir, Provinsi Bali melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kembali memberangkatkan komoditi asli Pulau Dewata ke pasar global.

Dalam kesempatan kali ini dilepas ekspor produk holtikultura berupa 12 Ton bawang merah ke Singapura dengan nilai 18.000 US Dollar. Prosesi pelepasan ditandai dengan penyegelan kontainer dan penekanan sirine oleh jajaran Kementrian Perdagangan dan Disperindag Provinsi Bali.

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Jumat 4 Desember 2020

Acara dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi secara virtual dari istana negara serta Kementrian Perdagangan RI dari Lamongan, Jawa Timur. Pada saat bersamaan dilaksanakan pelepasan produk ekspor di 16 Provinsi se-indonesia.

Menurut Prof Sidharta Utama, kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti ) Kementerian Perdagangan RI, kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelepasan ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah dan sustainable ke pasar global secara serentak.

Baca Juga: 30 Tahun Terus Kebanjiran, Danrindam Nekat Bangun Tembok Pembatas Secara Swadaya

“Kegiatan ini juga melibatkan 132 perusahaan meliputi perusahaan non UMKM dan UMKM dengan total nilai ekspor 1,12 Miliar US Dollar, yang kemungkinan masih terus akan bertambah,” urai Prof Sidharta dari Denpasar Jumat 4 Desember 2020 seperti yang dikutip oleh indobalinews.com.

Baca Juga: FPI Coba Hadang Polisi, Kapolri Tegaskan Akan Tindak Tegas Siapapun Pelanggar Ketertiban Umum

Ditambahk juga oleh akademisi UI ini, khusus untuk Provinsi Bali, terdapat satu perusahaan yakni PT Rimbun Alam Dewata yang memberangkatkan produk lokal Bali dan diharapkan kedepannya makin banyak lagi produk yang bisa diekspor serta melibatkan lebih banyak pihak swasta yang bisa berkontribusi menyalurkan produk lokal Bali.

Baca Juga: Ini Dia 10 Calon Kepala Daerah Terkaya Dan 'Termiskin ' Versi KPK, Jelang Pilkada Serentak

“ Mudah-mudahan (ekspor, red) ini dapat membantu perekonomian provinsi Bali dengan peningkatan kegiatan ekspor. Apalagi dengan adanya pandemi covid-19 tentunya industri pariwisata Bali sangat terpukul dan perada aktivitas lain yang bisa menutupi berkurangnya aktivitas pariwisata. Disinilah peran ekspor tersebut jadi sangat penting,” harapnya.

Sementara itu, Kadisperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta menyebut sebenarnya potensi produk holtikultura seperti bawang merah di Bali cukup besar dan sangat potensial untuk ditingkatkan lagi kedepannya.

Baca Juga: Polres Klungkung Grebek Judi Sabung Ayam dan Togel di Tengah Pandemi

“Menurut data tahun 2019 produksi bawang merah kita ada di angka 19.800 ton dan angkanya terus meningkat di 2020. Harapan kami tentu dengan adanya ekspor ini akan menggairahkan lagi masyarakat khususnya petani untuk membudidayakan bawang merah, dengan tujuan pasar ekspor,” jelas Jarta.

Di samping bawang merah, Jarta juga mengungkapkan Bali juga punya banyak produk lokal yang sudah masuk ke pasar global di periode yang berdekatan yakni cengkeh sebanyak 14 ton ke Amsterdam (Belanda), manggis sebanyak 5 ton ke China, kopi 500 kg ke Dubai (UEA), arak Bali sebanyak 5 Box ke California (USA).

Baca Juga: Begini Cara Mudah Mengetes Madu Murni atau Tidak

“Disamping itu, saya kira masih banyak potensi lokal kita baik pertanian, kerajinan hingga perikanan yang juga bisa diupayakan untuk meningkatkan ekspor kita sesuai dengan amanah bapak presiden. Kami tentu sangat bangga dan senang karena di tenah masa pandemi ini masih ada peluang menggairahkan perekonomian melalui ekspor-ekspor yang kita laksanakan,” ujar Jarta.

Di lain pihak, pimpinan PT Rimbun Alam Dewata Karel Ruing mengaku kesempatan melakukan ekspor produk komoditas pertanian seperti ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa Bali juga punya sisi lain selain pariwisata.

Baca Juga: Residivis Ditangkap, Coba Perkosa 4 Perempuan Mau ke Pasar Menjelang Subuh

“ jadi sebenarnya ini momen yang baik untuk Bali bahwa ada bidang-bidang lain yang bisa dikedepankan selain pariwisata. Kami merasa bersyukur bisa ambil bagian dalam kegiatan ini. Terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang memfasilitasi,” katanya.

Hanya dirinya menekankan bahwa produk yang ingin menembus pasar ekspor harus memenuhi kriteria-kriteria terkait kualitas dan keamanan produk untuk dapat diterima.(***)

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah