Teladani Rasulullah sebagai Pengusaha Tangguh, 109 Pesantren Ikuti Pelatihan Agribisnis

- 27 Agustus 2021, 21:27 WIB
Program Penguatan Kemandirian Pesantren, Kementerian Agama tahun ini membidik 109 pesantren untuk mengikuti pelatihan agribisnis sebagai penguatan ekonomi pesantren.
Program Penguatan Kemandirian Pesantren, Kementerian Agama tahun ini membidik 109 pesantren untuk mengikuti pelatihan agribisnis sebagai penguatan ekonomi pesantren. /Kemenag

INDOBALINEWS - Program Penguatan Kemandirian Pesantren, Kementerian Agama tahun ini membidik 109 pesantren untuk mengikuti pelatihan agribisnis sebagai penguatan ekonomi pondok pesantren.

Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani mengatakan dalam kesederhanaan laku hidup, Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang mumpuni dalam sisi ekonomi.

“Kita lebih sering melihat sisi kesahajaan beliau, tetapi lupa bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pengusaha yang tangguh,” katanya saat membuka pelatihan pertama di Bogor, Kamis 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Kemenag Terbitkan Kartu Nikah Digital Cegah Pemalsuan Dokumen Pernikahan

Angkatan pertama giat yang diinisiasi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren ini berlangsung di Bogor, 26 - 28 Agustus 2021.

Program yang digagas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini untuk angkatan pertama diinisiasi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.

Ali Ramdhani mengatakan 109 pesantren yang menjadi target pelatihan tahun ini dibagi dalam tiga angkatan untuk memastikan prosesnya berjalan sesuai protokol kesehatan.

Kata dia pesantren memiliki posisi strategis yakni sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan sekaligus lembaga pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Kemenag Pastikan Lulusan Pesantren Bisa Melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Negeri

Selain sebagai lembaga pendidikan, lanjutnya, pesantren juga bisa berperan sebagai wadah pengembangan ekonomi masyarakat.

“Pembangunan ekonomi bukan sekadar kebutuhan, tetapi termasuk kewajiban agama. Mengembangkan ekonomi adalah masalah agama yang sesuai dengan tuntutan syariah,” ujar Ali Ramdhani dikutip dari laman Kemenag, Jumat, 27 Agustus 2021.

Ali Ramdhani menyebut salah satu hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah menanamkan paradigma yang menyejajarkan antara penguasaan keilmuan dan penguasaan ekonomi di pesantren.

Kata dia kekuatan dan ketangguhan ekonomi bukanlah sebatas urusan duniawi, melainkan menjadi poros utama dalam mewujudkan kehidupan beragama yang lebih baik.

Baca Juga: Kemenag Siapkan Delapan Tahapan bagi Jemaah Jika Ibadah Haji Dibuka Tahun Ini

“Jika kita pelajari, dari lima rukun Islam, empat rukun mensyaratkan isthitha’ah. Salat itu harus mengenakan baju yang bersih artinya kemampuan memiliki pakaian dan menjadikannya bersih ini dapat diartikan secara ekonomis, begitupun zakat, puasa, terlebih haji. Bahwa kemampuan seseorang juga dapat menentukan sejauhmana seseorang itu dibebankan kewajiban dalam melaksanakan perintah Allah SWT,” ka Ali Ramdhani  yang juga Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Kementerian Agama kini tengah mengembangkan suatu konsep Peta Jalan Kemandirian Pesantren.

Ia optimis, kebangkitan ekonomi pesantren dapat segera terwujud mengingat potensi pengembangan ekonomi yang dimiliki.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia 2021: Bali United vs Persik Kediri, Fahmi Tak Sabar Berlaga di Stadion GBK

Hal tersebut didukung fakta bahwa Indonesia saat ini memiliki sekitar 30 ribu pesantren dengan jutaan santri.

“Kita sedang mengembangkan ekonomi pesantren. Kita harapkan dengan munculnya peta jalan ini, kebangkitan ekonomi pesantren akan cepat terwujud,” tuturnya.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur menambahkan, Pelatihan Agribisnis bagi Penguatan Ekonomi Pesantren adalah ikhtiar untuk mewujudkan pesantren yang lebih mandiri terutama dalam membangun kekuatan ekonomi baru.

Untuk itu perlu dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui pelatihan yang sistematis, sekaligus menyatukan potensi ekonomi yang ada dengan membangun jejaring antar pesantren.**

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x