Network
INDOBALINEWS - Anggota Fraksi Grindra DPR RI Fadli Zon meminta agar tidak menaggapi terlalu berlebihan atau bawa perasaan baper dalam menanggapi kemenangan milisi Taliban di Afhganistan.
Kemenangan Taliban menguasia sebagian kota di Afganistan terus menjadi perhatian dunia . Salah satunya adalah Indonesia sebagai negara Islma terbesar kedua di dunia.
Bagaimana tidak, kemenangan Taliban dianggap bisa membahayakan politik dalam negeri, hal tersebut bisa dilihat dari rekam jejak milisi Taliban.
Baca Juga: Taliban: Kami Tidak Memiliki Bukti Osama bin Laden Terlibat Tragedi WTC
"Saya melihat banyak Kalangan yang terbuai dengan judgment Islamophobia di Indonesia," ucapnya dikutip INDOBALINEWS dari kanal YouTube Najwa Shihab, diunggah pada Jumat 27 Agustus 2021.
Fadli Zon mengajak untuk melihat betul Taliban itu seperti apa. Taliban yang dulu sama yang sekarang itu sudah berbeda jauh dengan yang dahulu.
"Itu yang sebenarnya kita harus pikirkan, jangan kemudian langsung baper dan seolah-olah Taliban yang sekarang sangat menyeremkan," katanya mengingatkan.
Baca Juga: MUI Ingatkan Pemerintah Ancaman Munculnya Penyakit Mental hingga Kemiskinan Baru sebagai Dampak PPKM
Ia melanjutkan, Amerika Serikat saja melakukan komunikasi politik dengan pihak Taliban. Kemudian Donal Trump sebelumya juga sudah pernah berbicara dengan Taliban.
"Lalu apa yang perlu ditakutkan", kata Fadli menegaskan.
Baru-baru ini, lanjut dia, Direktur CIA juga sudah melakukan komunikasi dengan Taliban.
Baca Juga: Roy Suryo Mengamuk Usai Mendengar Kabar TKA China Bantai dan Memakan Buaya di Konawe
"Lalu apa yang perlu dicemaskan oleh kita," tukasnya.
Karenanya, Fadli Zon menilai apa yang terjadi sekarang ini hanyalah narasi palsu.
"Kita harus belajar sejarah, ini hanyalah narasi palsu, narasi yang war dan terror. Seolah-olah itu nyata dan kita terjebak," tutupnya.***
