Pekan QRIS Nasional 2023 di Bali: BI Gencar Sosialisasi Penggunaan QRIS pada Pelaku UMKM

- 16 Agustus 2023, 10:16 WIB
Pekan QRIS Nasional 2023 yang digelar BI Bali di Living World Denpasar Bali Selasa 15 Agustus 2023.
Pekan QRIS Nasional 2023 yang digelar BI Bali di Living World Denpasar Bali Selasa 15 Agustus 2023. /Dok Budi

INDOBALINEWS - Bank Indonesia (BI) mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional yang akan mendorong permintaan domestik khususnya dari sisi konsumsi rumah tangga serta percepatan ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien.

Untuk itu yang dilakukan adalah implementasi strategi 15 juta pengguna baru keris pada 2022. Juga perluasan fitur-fitur QRIS dan penyiapan model bisnis dan aspek teknis dalam rangka implementasi QRIS cross border dengan Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand.

Hal itu terangkat dalam acara tak show Pekan QRIS Nasional 2023 yang digelar BI Bali di Living World Denpasar Bali Selasa 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Tips Panjang Umur: Biasakan Nikmati 'Me Time', Berperan Penting Hidup Lebih Lama

Pada talk show di hari kedua bertajuk "Solusi Digital Satu Pintu Untuk UMKM", Kepala Divisi (Kadiv) Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) Manajemen Intern Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Agus Sistyo Widjajati mengatakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah mulai memanfaatkan QRIS.

Menurutnya, hal itu karena gaya hidup masyarakat sudah berubah. "Demografi kita kan orang-orang milenial. Gaya hidupnya dia sudah malas gerak ke mana-mana," ujarnya Selasa 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Mati Lampu, Slamet Riyanto asal Rembang Tewas saat Nyalakan Listrik

Lebih lanjut ia juga menyebut Bali termasuk tiga besar provinsi terbanyak penggunaan QRIS. Dikatakannya semakin bertumbuhnya pengguna QRIS di Bali karena kesadaran warga akan pentingnya digitalisasi bagi bisnis mereka semakin meningkat.

"Jadi, Bali itu termasuk QRIS-nya paling banyak di seluruh Indonesia di bawah Jakarta dan Jawa Barat," ujar Agus lagi.

Maka, untuk mengenalkan dan memasarkan suatu produk, kini para pelaku usaha UMKM sudah menerapkan pembayaran digital. Ia juga menilai masyarakat Bali termasuk masyarakat yang paling mudah untuk menerima perubahan itu.

Baca Juga: Event Sport Tourism:' Zinc Trail Run, Dare You To Be More', Eksplorasi Pesona Ubud, Catat Tanggalnya

"Jadi, ada di tempat-tempat lain malas, ribet. Malas, rumit dan segala macam. Atau ya udah saya segini saja sudah cukup. Tetapi itulah hebatnya Bali dibandingkan yang lain," imbuhnya.

Di sisi lain Agus menyebut kenyamanan bisa saja berbanding terbalik dengan keamanan dalam digitalisasi. Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk memerhatikan risikonya.

Baca Juga: Luar Biasa, Dalam 6 Bulan KPK Terima 2.707 Laporan Dugaan Korupsi di Berbagai Instansi Pemerintah

Salah satunya membuat PIN yang tidak mudah diduga pelaku kejahatan.  "Contohnya kalau masalah PIN hilang. Salah satu mitigasinya, ya PIN-nya jangan cari tidak mudah," tandasnya.

Dalam kesempatan itu turut juga menjadi pembicara Adelia Prasetya (Regional Retail Payment & Merchant Departement Head) BRI dan Riyeke Ustadiyanto (Praktisi Sistem Pembayaran Digital). ***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah