"Memang secara kuota kita batasi setiap harinya tapi kita masih memberikan fleksibilitas untuk yang d iluar aplikasi selitar 100 an orang penukar,jadi masyarakat harus cepat cepat daftar di aplikasi pintar," ujar Erwin.
Lebih lanjut Erwin yang didampingi oleh Advisor Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Butet Linda Panjaitan, juga mengatakan kegiatan hari ini merupakan kegiatan kas keliling bersama perbankan yang merupakan puncak dari acara Serambi Rupiah 2024.
"Dan untuk kegiatan hari ini di Lapangan Puputan ini kurang lebih ada 3200 orang penukar yg nanti kami akan layami dari tanggal 1-3 April dan para penukar ini adalah para penukar yang sudah mendaftar di aplikasi pintar. Kami berharap masyarakat dapat memiliki uang layak edar untuk hari raya dan libur panjang," tuturnya.
Ditambahkannya juga kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dari Bank Indonesia untuk mengedukasi cinta bangga dan paham rupiah. Untuk edukasi ini karena ini bulan Ramadhan jadi juga difokuskan ke beberapa santri di pondok pesantren.
"Kami sudah mulai 2 minggu lalu di Kabupaten Jembrana itu kurang lebih ada 6 pondok pesantren yang mengikuti kemudian nanti sore juga ada Kabupaten Karangsem dan juga Gianyar dan juga kota Denpasar sendiri. Kurang lebih ada 1000 santri yang mengikuti gerakan edukasi cinta,bangga dan pabam rupiah, yang kami harapkan mereka juga bisa memiliki pemahaman tentang cinta bangga dan paham rupiah,dan ikut mensosialisasikan kepada masyrakat," harap Erwin.
Kegiatan Seruling di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, digelar dari 1-3 April 2024 dengan melibatkan 12 bank yang masing-masing menyediakan satu mobil kas keliling dan ditambah satu mobil kas keliling dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali.
Dari kuota 1.200 orang penukar per hari, sebanyak 1.000 orang diberikan untuk mereka yang melakukan pemesanan penukaran secara online (daring) melalui https://pintar.bi.go.id, dan 200 orang sisanya untuk yang mendaftar langsung di lokasi penukaran kas keliling.
BI Bali per harinya dalam kegiatan Seruling menyiapkan uang baru dengan berbagai pecahan senilai total Rp800 juta. Sedangkan setiap bank diminta menyiapkan uang baru dengan nilai Rp440 juta per hari.