INDOBALINEWS - Pada bulan September 2020, Provinsi Bali mengalami deflasi lebih dalam dibandingkan deflasi nasional.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho berdasarkan perhitungan dari data inflasi Kota Denpasar dan Singaraja yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik provinsi Bali, pada September 2020 Provinsi Bali mengalami deflasi sebesar 0,11% (mtm).
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Program Langit Biru Diperluas ke Gianyar Bali
"Ini lebih dalam dibandingkan dengan deflasi nasional yang tercatat sebesar 0,05% (mtm)," ujar Trisno Nugroho seperti yang dikutip oleh indobalinews.com, Jumat 2 Oktober 2020.
Baca Juga: Bank Indonesia Dukung Digitalisasi Pembayaran dan Web Pasar Bali
Ditambahkannya juga deflasi juga terjadi pada kota Denpasar sebesar 0,16% (mtm), sedangkan kota Singaraja mencatat inflasi sebesar 0,27% (mtm). Secara tahunan, inflasi Bali tercatat sebesar 0,95% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan Nasional yang sebesar 1,42% (yoy).
Baca Juga: PT KAI Daops 8 Surabaya Bagi-bagi Hadiah Saat Ultah PT KAI di Stasiun Pasar Turi
Sebelumnya pada 2 (dua) bulan berturut-turut mengalami deflasi pada bulan Juli dan Agustus 2020 Bali juga mengalami deflasi. Penurunan harga kembali terjadi pada kelompok makanan bergejolak (volatile food) dan harga barang yang diatur pemerintah (administered prices).
Baca Juga: Ekonomi Global Pulih Bertahap, Perekonomian Bali Ikut Menggeliat