"24 jam terakhir sangat sulit bagi tim. Kami hancur. 11 bulan terakhir kami telah menjalani dan menjalankan proyek khusus ini. Ini masa yang menantang,” kata Profesor Paul Young, kepala tim vaksin UQ. "Tapi itulah sains."
Baca Juga: Jet F-16 AS Jatuh di Michigan Selasa 8 Desember 2020 , Pilot Ditemukan Tewas
Warga Australia pada akhirnya diminta 'realistis' tentang vaksin COVID-19, yang belum sukses dikembangkan oleh UQ-CSL ini.
Dr. Russell Basser, dari CSL, mengatakan hal yang "penting" untuk meninggalkan vaksin dalam bentuknya yang sekarang adalah untuk menjaga kepercayaan publik dalam proses pengembangan vaksin. Dan ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk meninggalkan vaksin, seperti dilansir oleh ABC News, Patrick Stone
"Itu adalah penemuan yang tidak terduga. Itu keputusan berbasis risiko," kata Basser
Baca Juga: Vaksin Pfizer Hanya 52 Persen Efektif Setelah 10 Hari Suntikan Pertama, FDA Beberkan Faktanya
Dr Basser mempertimbangkan untuk menggunakan vaksin lain yang tersedia dipasar dan sudah lolos uji klinis demi mempertahankan kepercayaan masyarakat yang terpenting baginya.
Keputusan Profesor Young sebagai kepala Tim UQ-CSL untuk meninggalkan vaksin dalam bentuknya saat ini diputuskan dengan berkonsultasi dengan Pemerintah Australia dan CSL.
Baca Juga: Mahasiswi Wisuda di Kebun Karena Susahnya Jaringan Internet
Sebelumnya pemerintah telah berkomitmen untuk membeli 51 juta dosis vaksin UQ, jika lolos semua persetujuan regulasi. Itu diharapkan pada pertengahan tahun depan.