Satu Orang Tewas Tertembak dalam Bentrokan antara Pendukung Trump dengan Penunjuk Rasa di Portland

- 31 Agustus 2020, 17:01 WIB
Seorang pria terbunuh saat terjadi bentrokan antara iring-iringan kelompok pendukung Trump dengan pengunjuk rasa di kota Portland Oregon
Seorang pria terbunuh saat terjadi bentrokan antara iring-iringan kelompok pendukung Trump dengan pengunjuk rasa di kota Portland Oregon /NewYorkTimes

INDOBALINEWS - Seorang pria bertopi Patriot Prayer tewas tertembak pada Sabtu 29 Agustus 2020 di Portland Negara Bagian Oregon Amerika Serikat.

Seorang pria yang berafiliasi dengan kelompok sayap kanan tersebut ditembak dan dibunuh saat iring-iringan karavan pendukung Trump melewati pusat kota Portland Oregon.

Penembakan yang terjadi di sela-sela bentrokan dan perkelahian antara pengunjuk rasa dan pendukung Trump di jalan.

Baca Juga: Hiu Sepanjang 9 Meter yang Terdampar di Pantai Paseban Jember akhirnya Dikuburkan

Bentrokan terjadi dimana pendukung Trump menembakkan senjata paintball dari atas truk terbuka ketika pengunjuk rasa melemparkan benda ke arah truk.

Sebuah video merekam gambar yang diambil dari sisi jalan yang jauh, menunjukkan sekelompok kecil orang di jalan sisi luar sebuah tempat yang tampak seperti garasi parkir. Dan tidak lama terdengar suara tembakan senjata meletus dan seorang pria pingsan di jalan.

Baca Juga: September 2020, Pengguna Apple Bebas Iklan

Belum dirilis kepada publik nama korban dan juga tersangka yang teridentifikasi

Seperti dikutip indobalinews dari laman NY Times, Joe Gibson kepala kelompok Patriot Prayer sebuah sayap kanan yang berbasis di daerah Portland mengatakan bahwa dia tidak bisa memberikan rincian hanya dapat mengonfirmasi bahwa pria bertopi Patriot Prayer tersebut adalah pendukung dan teman baiknya.

Baca Juga: Menikmati Berbagai Kuliner Tradisional khas Bali di Warung Liligundi

Penembakan itu segera bergema dalam kampanye kepresidenan yang sekarang memasuki periode paling intens, dan terjadi setelah Konvensi Nasional Partai Republik di mana presiden berusaha mengubah pemilihan umum tahun 2020 sebagai pemilihan "hukum dan ketertiban".

Sementara itu, Joseph R. Biden Jr. dari demokrat mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu yang menuduh Trump "secara sembrono mendorong kekerasan,"

Baca Juga: Bandara Bali Gelar Safe Travel Campaign

Walikota Portland yang juga dari Demokrat Mr Wheeler, pada konferensi pers sore di Balai Kota, mengatakan penembakan telah membuat hatinya berat, dan dia mengecam kekerasan. 

Wheeler menunjuk pada pesan agresif dan pantang menyerah Trump sebagai generator polarisasi dan kekerasan yang meningkat di negara itu, dan dia meminta Trump untuk membantu mengurangi ketegangan.

Baca Juga: Status Ganja sebagai Tanaman Obat Dicabut, Tommy Nugraha : Pencabutan itu Bersifat Sementara

Setelah kejadian itu, Chad F. Wolf, penjabat sekretaris keamanan dalam negeri, pada hari Minggu mengatakan kemungkinannya untuk mengirim lebih banyak penegak hukum federal untuk memadamkan kerusuhan di Portland, walau ada tentangan kuat dari para pemimpin lokal yang menyatakan bahwa tim taktis hanya akan meningkatkan ketegangan.(***)





 

Editor: Rudolf

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah