Putin: AS Bertanggung Jawab di Balik Makin Berkobarnya Perang Gaza

- 22 November 2023, 16:15 WIB
Warga Palestina memegang foto Presiden Rusia Vladimir Putin selama protes untuk mendukung warga Gaza, seiring konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel, 20 Oktober 2023.
Warga Palestina memegang foto Presiden Rusia Vladimir Putin selama protes untuk mendukung warga Gaza, seiring konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel, 20 Oktober 2023. /REUTERS/Yosri Aljamal/File Photo

 

INDOBALINEWS - Presiden Rusia Vladimir Putin mengapresiasi keputusan jeda 4 hari gencatan sentara anatar Israel- Hamas di jalur Gaza untuk membebaskan sandera.

Ia mengatakan jeda kemanusiaan semacam itu diperlukan untuk melanjutkan upaya pembebasan sandera dan mengungsikan warga sipil dan warga asing dari Jalur Gaza. Sementara tugas paling mendesak dalam agenda tersebut adalah mencapai gencatan senjata jangka panjang dan berkelanjutan.

Putin juga menyatakan keprihatinan mendalam atas kematian ribuan korban, pengusiran warga sipil, dan bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Ia berterima kasih kepada Mesir dan Arab Saudi atas sumbangsih kedua negara dalam membantu meringankan krisis di Gaza serta mengusulkan agar konflik Palestina-Israel selalu menjadi topik pembicaraan dalam agenda BRICS.

Hal itu disampaikannya saat berbicara melalui tautan video dalam KTT BRICS yang berlangsung di Afrika Selatan pada Selasa 21 November 2023 waktu setempat.

Baca Juga: Beasiswa LPDP Segera Dibuka 2024, Simak Jenis-Jenis Program Beasiswanya

Dalam kesempatan itu juga Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan eskalasi konflik di Gaza adalah konsekuensi langsung dari sikap Amerika Serikat yang memonopoli fungsi mediasi antara Israel dan Palestina.

Putin mengatakan AS telah menghalangi kerja yang dimediasi internasional "Kuartet Timur Tengah" yang terdiri dari Uni Eropa, PBB, AS, dan Rusia.

"Karena sabotase terhadap keputusan-keputusan PBB yang jelas-jelas mengatur pembentukan dan upaya hidup berdampingan secara damai antara dua negara merdeka dan berdaulat--Israel dan Palestina--lebih dari satu generasi warga Palestina hidup dalam ketidakadilan, sementara Israel tidak bisa sepenuhnya menjamin keamanan negara mereka," kata Putin dilansir Antara dari Anadolu Rabu 22 November 2023.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x