Trump Dikhawatirkan Tebar Kekacauan Dengan China Sebelum Akhiri Jabatannya

- 11 November 2020, 09:19 WIB
Xi Jinping, Donald Trump dan Joe Biden
Xi Jinping, Donald Trump dan Joe Biden /SMCP

INDOBALINEWS - Hasil pemilu di AS sudah jelas bahwa Joe Biden memenangkan pertarungan posisi Presiden AS yang dibuktikan beberapa hari lalu.

Namun tampaknya Presiden AS menjabat saat ini, Donald Trump, masih belum bisa menerima kenyataan kalau dalam 2 bulan kedepan dia harus meninggalkan kantor kepresidenan, termasuk menanggalkan jabatannya sebagai Presiden AS.

Hal ini dikhawatirkan para pengamat ahli dalam bidang politik di China yang diunggah di media lokal China, yang membuat prediksi bahwa Trump akan membuat kekacauan dengan China di masa akhir jabatannya.

Baca Juga: Pilpres AS, Seorang Guru Ingin Putrinya yang Lahir Saat Trump Terpilih Jadi Saksi Trump Turun Tahta

Namun berbagai ulasan yang diunggah media lokal di China, tentang pemilihan di AS sebagian telah diredam oleh pemerintah, khususnya analisa bahwa pemerintahan Trump akan menabur kekacauan sebelum meninggalkan kantornya.

Ini dilakukan agar tidak menjadi salah persepsi dan dianggap menjadi sikap atau pandangan pemerintah China kepada AS.

Beijing tidak ingin memberikan kesan bahwa mereka mendukung atau menentang salah satu kandidat,  di tengah kekhawatiran di  AS adanya campur tangan pemilu oleh negara-negara asing termasuk China.

Baca Juga: Pilpres AS Joe Biden Menang, Diprediksi Rupiah Menguat Lagi

Sedangkan media pemerintah dan analis, diberi lebih banyak kelonggaran dalam melaporkan dan mengomentari bentrokan antara pendukung Trump dan Biden yang memprotes dan naiknya bisnis ketika ketakutan akan kerusuhan menyebar.

China meredam ulasan pemilu AS melihat implikasinya terhadap hubungan AS-China, dengan harapan China dapat bekerja sama dengan baik dengan Joe Biden, presiden terpilih berikutnya.

Pengamat di China menganalisa, saat Biden semakin dekat kemenangan, Trump mengancam dan berupaya menantang hasil pemilu di pengadilan. Ini dikhawatirkan akan membuat kekacauan dan ketidakpastian di hari-hari atau bahkan minggu-minggu mendatang.

Baca Juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Ini 3 Janjinya..

Prediksi tersebut timbul karena keprihatinan para pejabat dan analis di Beijing China atas kebijakan ‘China hawks’ dalam pemerintahan Trump.

Dimana Trump bisa memanfaatkan sisa dua bulan terakhir untuk membuat langkah-langkah yang lebih luar biasa untuk memperburuk hubungan dengan China.

Trump pun dikhawatirkan akan membuat kekacauan dan kerusakan hubungan dengan China sebelum dia meninggalkan Gedung Putih di bulan Januari 2021.

Baca Juga: Ucapan Selamat Presiden Jokowi Untuk Biden di IG Dibanjiri Komentar Lucu Netizen

China Hawks, adalah salah satu warisan Trump dalam kebijakan luar negeri dalam pemerintahannya yang bersifat konfrontatif dalam hubungan AS-China ke titik tanpa harapan hanya dalam empat tahun. 

Hubungan Trump saat ini sangat jauh daripada hubungan AS-China selama 40 tahun terakhir, ketika ikatan hubungan politik, ekonomi, dan sosial semua berjalan baik.

Walau banyak media luar negeri menulis, siapapun presiden AS berikutnya, dianggap akan tetap "bersikap keras" terhadap kebijakan China.

Baca Juga: Pelaku Pasar Antisipasi Kemenangan Joe Biden, Rupiah Diprediksi Menguat

Namun China Optimis, bahwa Biden akan memperbaiki kerusakan yang ada selama masa Trump, menurut pengamat dari China.

Biden diprediksi dapat membuat hubungan pada normal baru yang mengintensifkan konfrontasi dan persaingan masalah seperti teknologi dan hak asasi manusia. 

Namun Biden diprediksi akan meningkatkan kerja sama dalam masalah global termasuk perubahan iklim dan pandemi di masa depan.

Baca Juga: Twitter Tutup Akun Pendukung Trump

Biden mungkin akan mengambil tindakan yang lebih keras secara keseluruhan terhadap China tetapi menghindari mendorong kedua negara ke perang dingin baru.(***) 



Editor: Rudolf

Sumber: SMCP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x