Tips Menolong Orang Kecelakaan di Jalan, Kurangi Risiko Kematian dan Luka Berat pada Korban

30 Oktober 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi kecelakaan / Pixabay @ fsHH /

INDOBALINEWS - Berdasarkan laporan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), korban kecelakaan angkutan jalan di Indonesia mencapai 204.447 orang sepanjang 2022. Jumlah tersebut naik hingga 33% (year-on-year/yoy), dibandingkan korban pada 2021 yang mencapai 153.732 orang.

Di negara berkembang dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak beriringan dengan jumlah populasi padat tak terhindarkan. Kerap kali korban jiwa serta luka berat semestinya bisa tertolong di detik-detik pertama kejadian, namun kewaspadaan masyarakat dinilai jauh dari yang diharapkan.

Menurut Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan, pengguna jalan juga perlu melengkapi diri dengan literasi pertolongan pertama pada kecelakaan sebagai bentuk pertolongan medis pertama dalam keadaan darurat untuk mengurangi risiko berat.

Baca Juga: Persija Kalah 1-2 Dari PSIS, Warganet Ramai Komentari Krisis Kemenangan di Media Sosial

“Pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan penting diketahui karena mengevakuasi korban kecelakaan tidak dapat dilakukan sembarangan," kata dia melalui keterangan tertulisnya Jumat 27 Oktober 2023 dilansir Antara.

Debora tak menampik ada baiknya pengguna jalan segera menghubungi polisi dan layanan darurat. Namun demikian, pengguna jalan, perlu berkontribusi untuk mengurangi potensi bahaya lanjutan pada kecelakaan demi kemungkinan korban kecelakaan masih dapat tertolong.

Begini tips menolong orang kecelakaan di jalan:

Baca Juga: French Open 2023: Jojo Juara Libas Pebulutangkis China Li Shi Feng

1. Pemberian pertolongan pertama yakni memastikan dahulu kondisi sekitar aman agar tidak tertabrak oleh kendaraan lain yang dapat saja melintas.

2. Periksa kondisi sekitar kendaraan apakah ada bensin yang tertumpah karena bisa terjadi kebakaran. Jika keadaan genting, seperti kemungkinan terjadi ledakan atau banjir, segera evakuasi korban ke jarak yang lebih aman.

3. Untuk mengevakuasi korban, perlu memiliki pengetahuan agar tidak semakin memperparah luka. Cari tahu apakah masih hidup atau tidak. Jika bisa bergerak, segera ajak menjauh ke tempat yang aman dan cek apakah terjadi pendarahan atau luka parah.

Baca Juga: Meninggal di Usia ke-54, Aktor Sitkom Friends Disinyalir Tenggelam di Bak Mandi Air Panas

4. Jika tidak terdengar suara apapun maka periksa responsif dengan memanggil atau menepuk pundak. Jika tetap tidak memberi respons, tetapi masih bernafas, pastikan korban berada di posisi yang memudahkan mereka bernapas.

5. Untuk memastikan apakah masih bernafas lakukan pemeriksaan detak jantung dengan menekan jari telunjuk dan jari tengah ke sekitar leher atau di pergelangan tangan.

6. Jangan beri makanan atau minuman karena mungkin akan dibius saat sampai di rumah sakit.

7. Saat menolong korban kecelakaan, orang-orang juga perlu memeriksa apakah terjadi pendarahan. Selama tidak ada benda yang tertancap, dapat ditekan atau dibalut untuk mengurangi pendarahan.

Baca Juga: 10 Manfaat Lemon yang Wajib Kamu Tahu, Buah Segar yang Penuh Khasiat

8. Jika ada benda yang tertancap, hindari mengeluarkan benda yang tertancap tersebut atau menekannya secara langsung.

9. Kalau korban adalah pengguna kendaraan bermotor, hindari pergerakan yang terlalu banyak hingga memutar badan korban.

10. Cobalah untuk membuka helm korban untuk memudahkan pernafasan, tetapi ingatlah untuk berhati-hati saat membuka helmnya.

Baca Juga: Briket: Tak Hanya Diekspor ke Arab Saudi, Berikut Negara Timur Tengah Lainnya Pengimpor dari Indonesia

11. Bila korban tidak mengalami patah tulang, dia bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan medis lebih lanjut.

12. Jika korban mengalami rasa sakit yang luar biasa, tidak boleh sembarang memindahkannya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan pendarahan hebat, patah tulang, kesulitan bernafas hingga tidak sadarkan diri.

13. Pastikan sudah ada orang yang menelpon ambulan.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Anime Sport Populer, Cocok untuk Penggemar Olahraga

Debora mengingatkan bahwa faktor manusia bisa menjadi masalah utama terjadinya kecelakaan maka para pengemudi perlu memperhatikan kondisi fisiknya sebelum berkendara.

Mereka disarankan berkendara dalam keadaan prima agar tidak membahayakan dirinya dan orang lain, misalnya tidak dalam keadaan mengantuk, lelah, atau sedang tidak fokus, dan tidak sedang dalam pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol. ***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler